Informasi Dalam Genggaman

Bunuh Putri Kandungnya, Musadi Warga Merangin Dihadiahi Timah Panas Oleh Polisi

Pelaku saat diringkus oleh pihak kepolisian Polsek Sungai Manau Merangin. (Istimewa)

 

PENAJAMBI.CO, Merangin – Warga Desa Seringat, Sungai Manau, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan anak kandung, Kamis malam (30/1/2020) oleh Musadi (39).

Hal itu terjadi gegara pertengkaran pelaku dengan istrinya, sehingga tega mengorbankan anak semata wayangnya.

Kurang dari 2×24 jam atau pada Sabtu (1/2/2020) pelaku akhirnya berhasil ditangkap aparat Polsek Sungai Manau di Desa Bedeng Rejo, Bangko Barat, saat hendak melanjutkan persembunyian ke Dusun Sungai Tebal, Lembah Masurai.

Hal ini dibenarkan langsung Kapolsek Sungai Manau, IPTU Karto. Ia mengatakan, tersangka sempat hendak melarikan diri ketika hendak dilakukan penangkapan.

“Sudah kita lakukan penangkapan pagi tadi sekitar pukul 09.30. Ketika itu pelaku akan kembali melarikan diri ke arah Sungai Tebal, Lembah Masurai,” ungkap Kapolsek, dilangsir oleh media Dinamikajambi.com media partner Penajambi.co.

Diketahui, pelaku saat ini dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kolonel Abundjani Bangko untuk mendapat perawatan. Pelaku terpaksa dihadiahi timah panas aparat karena mencoba melarikan diri.

Sementara itu Kepala Desa Seringat M Amin, menuturkan bahwa pelaku tinggal serumah bertiga bersama anak dan istrinya.

“(pelaku) Jarang bergaul dengan masyarakat. Apa-apa kegiatan di desa ia tidak pernah mau terlibat,” kata Amin, Sabtu (1/2/2020).

Selama ini, lanjutnya, pelaku tampak berkelakuan baik lantaran tidak pernah membuat persoalan di desa. Walaupun memang pelaku jarang ikut berbaur dengan masyarakat.

“Warga tidak pernah melihat ia (pelaku) shalat Jumat, maupun kegiatan-kegiatan warga lainnya. Seperti sedekahan, perkawinan, maupun acara desa. Ia jarang berada di rumah, dan kebanyakan di tempat mendulang emas,” ujarnya.

Lebih lanjut Amin menyampaikan, kondisi berbeda dengan istri pelaku saat ini. Pasca kematian putrinya, sang istri terlihat murung, tampak tidak pernah tidur.

“Tidak tahu juga kita, maklumlah suasananya-kan sedang mendapat musibah,” ujarnya.

Hal ini dibenarkan langsung Kapolsek Sungai Manau, IPTU Karto. Ia mengatakan, tersangka sempat hendak melarikan diri ketika hendak dilakukan penangkapan.

“Sudah kita lakukan penangkapan pagi tadi sekitar pukul 09.30. Ketika itu pelaku akan kembali melarikan diri ke arah Sungai Tebal, Lembah Masurai,” ungkap Kapolsek, yang memimpin pasukan penangkapan ini.

Diketahui, pelaku saat ini dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kolonel Abundjani Bangko untuk mendapat perawatan. Pelaku terpaksa dihadiahi timah panas aparat karena mencoba melarikan diri. (Nil)