Informasi Dalam Genggaman

Cegah Stunting, Pemkab Sarolangun Gelar Pembinaan Pelayanan KB

SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun melaksanakan kegiatan pembinaan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Peningkatan kesehatan Reproduksi dalam upaya pencegahan stunting menuju generasi emas 2045, Kamis (29/12/2022) di aula Bappeda Sarolangun

Kegiatan tersebut dibuka oleh Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM yang turut dihadiri Asisten I Setda Sarolangun Drs H Arief Ampera, Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati, SH, MH, Kadis Kesehatan Sarolangun dr Irwan Mizwar, S.Km, M.Kes, Kepala Bappeda Sarolangun H Muhammad, S.Ag, Kepala BPKAD Sarolangun Emalia Sari, TP-PKK Kabupaten Sarolangun, Nara sumber dan puluhan peserta.

Dalam laporannya, Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas dasar Undang-Undanh Nomor 36 tahun 2009 tentang pelayanan kesehatan reproduksi, Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penanganan stunting.

” DPPKB melalui TAPD mengusulkan kegiatan yang dilaksanakan hari ini untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para bidan, ibu-ibu beresiko stunting dan penyuluh di lapangan,” katanya.

Linda Novita juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diikuti sebanyak 50 orang peserta terdiri 20 orang tenaga bidan, 10 koordinator penyuluh KB , 10 bidan tim pendamping keluarga dan 10 ibu-ibu yang beresiko stunting, dengan mendatangkan Nara sumber dari Jambi dan dokter spesialis kandungan dari RSUD Prof. dr Khotib Quzwein.

” Tujuan kegiatan ini menambah pemahaman peserta tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, dalam rangka upaya mencegah stunting menuju generasi emas tahun 2045,” katanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal mengatakan dalam rangka meningkatkan pelayanan kualitas KB, tentunya kegiatan ini akan mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam upaya pembinaan pelayanan KB dan fasilitas kesehatan reproduksi dalam upaya pencegahan stunting menuju generasi emas 2045.

” Dampak stunting bukan hanya berdampak terhadap anak itu sendiri tapi juga berdampak terhadap kualitas keluarga. Faktor terjadinya resiko stunting dikarena 4 T terlalu dekat, terlalu sering, terlalu tua dan terlalu muda,” katanya.

Untuk pencegahan dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Sarolangun, Henrizal menyebutkan bahwa Pemkab Sarolangun mentargetkan penurunan stunting sebesar 15 persen dari angka stunting tahun 2021 sebesar 21 persen.

” Sedangkan target penurunan stunting tahun 2024 di Kabupaten Sarolangun yang ditetapkan oleh TPPS Provinsi Jambi sebesar 11 persen. Penanganan stunting ini bukanlah hal yang mudah, peran posyandu itu sangatlah penting. Program keluarga berencana itu sungguh sangat berhasil, karena program itu dengan slogan dua orang anak cukup,” katanya.

Selain itu, program penanganan dan pencegahan stunting ini harus dilakukan dengan baik dan tidak asal-asalan. Maka pada hari ini, ia mengharapkan kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik.

” Tahun 2045 generasi emas itu bisa terwujud nantinya, yang tentunya mulai dari sekarang kita persiapkan. Anak itu tumbuh dan berkembang, tidak cukup jika hanya berbadan besar tapi juga sehat, tinggi dan cerdas. Tentunya untuk mencapai itu tidak lah mudah, namun salah satu menuju hal itu salah satunya dengan kita melaksanakan kegiatan ini,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal juga menyerahkan bantuan makanan tambahan kepada ibu-ibu yang beresiko stunting dan dilanjutkan dengan pemaparan para Nara sumber yang berlangsung dengan lancar. (Nil)