Informasi Dalam Genggaman

Cek Endra: Ini Bukan Tempat Menyeramkan, Pasien Dilayani Dengan Baik dan Gratis

Bupati Drs H Cek Endra bersama pihak BNN RI dan BNN Provinsi saat diwawancarai, (Foto: Wahid/Penajambi.co)

 

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Instalasi rehabilitasi narkoba yang ada di Kelurahan Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII secara resmi sudah dioperasikan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Senin (24/02/2020) kemarin.

Dengan diresmikannya, tentu membuka peluang bagi masyarakat Sarolangun untuk dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sudah dibangun oleh Pemkab tersebut.

Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan bahwa masyarakat yang berobat ke panti Rehab Narkoba ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis, bahkan akan dilayani secara baik dan terampil oleh petugas khusus yang sudah dilatih.

Baca juga : Bangun Panti Rehab Narkoba, BNN RI Puji Kinerja Cek Endra

Maka bagi masyarakat yang sudah terlanjur terkena pengaruh narkoba dipersiapkan untuk mendatangi panti Rehab Narkoba tersebut dengan kesadaran diri sendiri.

“Masyarakat sarolangun harus berkenan untuk berobat disini dengan kesadaran diri, untuk daftar disini. Dan ini jangan dibuat tempat menyeramkan, tidak ada perlakuan yang menyakitkan. Semua dilayani baik-baik, dikasih makan dikasih obat gratis, sehat lalu pulang. Siapa yang tidak mau,” kata Bupati.

Jika nanti panti Rehabilitasi Narkoba ini berkembang dengan baik, tidak menutup kemungkinan Pemerintah Kabupaten Sarolangun pada tahun 2021 mendatang akan menambah sejumlah fasilitas pendukung lainnya, seperti asrama, pelatihan keterampilan, mesjid serta pagar.

“Disini betul nyaman dilayani, malah nanti tahun depan kalau dibangun asrama nanti kita Bina, mental spritualnya, pelatihan melalui blk kita. Jadi mulai mental sampai keterampilan ya, jadi nanti siap untuk jadi masyarakat lagi,” katanya.

Saat ini, kata Bupati, sudah ada dua orang yang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan pengobatan rehab narkoba ini.

Pengobatan secara gratis, jika masyarakat berobat ke jakarta untuk rehab narkoba, sedikitnya akan mengeluarkan uang sebesar Rp 10 juta, dan tentu itu akan menjadi kendala, namun jika di panti rehab narkoba ini masyarakat tak perlu khawatir.

“Sekarang sudah masuk dua orang, dan banyak kepala desa yang melapor ke kami untuk segera nanti kami jemput. Tapi yang penting, jangan ketakutan untuk berobat disini, disini nyaman dan gratis, kalau berobat kejakarta itu mahal bisa 10 jutaan. Ini mumpung gratis, saya pikir kita beritahukan masyarakat untuk berobat kesini, jangan sampai nanti sudah parah,” katanya.

“Dan saya bertekad ini kedepan akan kita tingkatkan, ruang nya masih panas, ac, pagarnya, Balai pelatihan, dan tahun depan itu mesjid dan asrama kita bangun dibelakang, saya ingin betul betul fasilitas membantu masyarakat sarolangun,” katanya.

“Kalau kedepan rame peminatnya dari luar Kabupaten, itu dikenakan biaya, paling tidak untuk biaya operasional. Tentu ini tidak cepat langsung sempurna, pasti ada pembenahan kedepan, yang penting tahun 2020 ini kami akan tingkatkan lagi, mana yang perlu dilakukan pembenahan,” kata dia menambahkan. (Wahid)