Haru, Cita cita Mulia Perbal Tampuh Warga SAD yang Daftar Polisi

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Perbal Tampuh Namanya, pemuda dari warga Suku Anak Dalam ini yang tinggal di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), Kecamatan Air Hitam rupanya bercinta-cita menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Cita-cita itupun menjadi semangat baginya untuk mendaftar menjadi anggota Polri dengan mendatangi Mapolres Sarolangun, Kamis (08/04) kemarin.
Dengan menggunakan sepeda motor yang di sewa dari rekannya, Perbal Tampuh begitu semangat untuk memberikan berkas persyaratan untuk menjadi anggota Polri yang saat pendaftaran sudah dibuka.
Ia mengaku dalam sehari untuk mendatangi Mapolres Sarolangun menghabiskan biaya sewa motor sebesar Rp 100 Ribu (diluar minyak), namun menurutnya itulah perjuangan bagaimana untuk mewujudkan cita-citanya sejak kecil itu, yang pada tahun 2021 ini ada kesempatan setelah dibukanya pendaftaran anggota polri.
“Sayo sewa motor kawan tu habis Rp 100 Ribu sehari, nyata untuk pegi ke polres mendaftar sebagai anggota polri,. Karena sayo pengen mencapai cita-cita sehka kecil, bagaimana caranya bisa saya maju menjadi anggota polisi, dan sudah saya siapkan ijazah, SD, smp dan sma, ” katanya, kepada awak media.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan untuk menjadi anggota Polri ini dirinya sudah rutin melakukan latihan fisik di rumahnya yang ada di Bukit 12 Kecamatan Air Hitam, dengan melalukan olah raga Lari, Push Up, Seat Up dan sebagainya.
Tapi ia mengaku masih membutuhkan bimbingan untuk persiapan secara fisik dan non fisik dalam menghadapi tahapan proses seleksi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Mabel Polri.
“Kalau latihan sayo di rumah pribadi, lari, Push up, Seat ip, biar dikit tetap sayo alatihan satu jam, dua jam. Namun sayo belum tahu nian bagaiaman caranya menjadi polisi, apa tantangannya itu,” kata warga SAD yang pernah menduduki bangku sekolah di SMA Negri 12 Sarolangun itu.
Saat ini, kata Perbal, dirinya dalam kesehariannya melaksanakan berbagai kegiatan, mulai mencari jernang, membuat kalung sebalik sumpah, hingga menjadi tenaga pengajar bagi anak-anak rimba yang belajar di sekolah rimba Mukekal Hulu di wilayah Tabir, Kabupaten Merangin.
“Biasanya saya ditugaskan oleh sekolah rimba bahwa saya dijadikan kader untuk guru sad. Selain itu saya juga kesehariannya mencari jernang dan membuat kalung sebalik sumpah,” katanya.
Ia pun menaruh harapan besar agar dirinya dapat menjadi anggota Polri untuk mewujudkan cita-citanya, sebab jika nanti bisa terwujud dirinya akan siap melaksanakan tugas dalam membantu tugas kepolisian, khususnya dalam melakukan bimbingan hukum kepada masyatakat sad di Kabupaten Sarolangun.
“Harapan sayo nanti dapat membantu tugas polri untuk berkomunikasi dengan warga SAD, karena selama ini polisi yang dari luar kesulitan berkomunikasi dengan orang rimba. Dan juga kalau nanti saya jadi polisi, saya akan lakukan pertama kali mengajarkan larangan-larangan, hukum-hukum, dan bagaimana caranya agar orang rimba tidak melanggar lalu lintas di jalan, serta sayo mengajarkan baca tulis bagi adik-adik sayo dan tentunya sayo ingin bertugas di wilayah sad nantinya,” katanya. (Wahid)