Keluhkan Anggaran Jalan Provinsi, Bupati CE: Kalau Gini Seratus Tahun Baru Selesai

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Akses jalan di Kecamatan Batang Asai dan Simpang Pauh – Air Hitam yang merupakan jalan provinsi butuh perhatian dari Pemerintah Provinsi Jambi.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun tidak bisa berbuat apa-apa jika hanya mengandalkan alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Sarolangun untuk pembangunan kedua akses jalan tersebut.
Bupati Sarolangun Drs Cek Endra mengatakan agar pembangunan jalan provinsi yang ada di Kabupaten Sarolangun itu dapat diprioritaskan oleh Pemerintah Provinsi Jambi pada tahun anggaran 2022 mendatang.
Ia pun mengaku sudah meminta bantuan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Sarolangun, Senin (29/03/2021) kemarin.
“Terkait jalan provinsi, tadi saya sudah sampaikan dan kami harap kepada Bappeda provinsi untuk kedua ruas jalan kita, yakni jalan batang asai dan jalan air hitam dapat ditangani kedepan,” katanya, didampingi Kepala Bappeda Sarolangun Lukman.
Cek Endra juga mengatakan bahwa pembangunan akses jalan provinsi ini paling tidak, pemerintah Provinsi Jambi memfokuskan pada jalan dari Simpang pauh menuju kecamatan air hitam.
Sebab, menurutnya di Kecamatan Air Hitam ini jumlah penduduk lebih banyak sehingga dengan pembangunan jalan ini masyarakat tidak lagi mengeluh karena kondisi jalan yang masih butuh perhatian.
“Saya harap difokuskan kedepan jalan air hitam, karena disana banyak penduduk dan jalan itu jalan provinsi, dan jadi kita tidak bisa melalukan apa-apa tahun ini kecuali dibantu oleh provinsi,” katanya.
Ia pun meminta agar pemerintah Provinsi Jambi dapat mengucurkan dana yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sebab jika tidak seperti itu pembangunan jalan provinsi yang ada di Kabupaten Sarolangun tidak akan pernah selesai.
“Kita harapkan tahun 2022 mendatang, anggaran jalan Simpang pauh-air hitam bisa maksimal dibantu oleh Pemprov Jambi, paling tidak 50 miliar dianggarkan satu tahun. Sejauh ini hanya 3 Miliar, kapan selesainya kalau seperti itu, kalau gini bisa 100 tahun lagi baru selesai,” katanya. (Wahid)