Ombudsman Jambi Buka Pos Pengaduan Di Dukcapil Sarolangun
Sementara itu, Kadis Dukcapil Arsyad mengatakan bahwa memang pihaknya dalam melakukan pelayanan tetap mengacu kepada arahan dari Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Dukcapil.
Penilaian yang dilakukan oleh ombudsman sendiri pihaknya tetap legowo menerima apa saja hasil dari pembukaan pos Pengaduan tersebut. Jika ada kekurangan dalam pelayanan, maka pihaknya akan siap untuk melakukan pembenahan hingga perbaikan untuk pelayanan yang lebih baik.
“Kita harapkan kedepan tentunya ombudsman Jambi memberikan solusi kepada pelayanan kita jika masih ada yang kurang, belum bagus menjadi bagus, pelayanan yang lambat menjadi cepat dan tentunya kami sudah melaksanakan ketentuan apa yang ditetapkan oleh bapak bupati Sarolangun serta Dirjen Dukcapil,” katanya.
Kata Arsyad juga bahwa pedoman dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Maka, ia menjelaskan pelayanan yang dilaksanakan selama ini bukan lah pelayanan yajg direkayasa atau dibuat-buat, melalukan secara objektif untuk membuat pelayanan yang prima terhadap masyarakat dalam kepengurusan administrasi kependudukan (Adminduk).
“Nanti kita akan runut kembali setelah mereka melaksanakan tugasnya, kalau ada temuan kelemahan atau laporan Pengaduan, akan berkoordinasi dan melainkan pembenahan kepada petugas pelayanan. Kami akan evaluasi terhadap untuk perbaikan pelayanan kepada masyarakat, kalau selama lemah di antrian kita akan perbaiki, kalau di operator kita akan tata kembali, sehingga tidak ada kedepan temuan yang sama,” katanya.
Bahkan pihaknya akan tetap komitmen dalam menerapkan permendagri nomor 19, yang berkaitan dengan pelayanan dukcapil, yang dulunya 2 X 24 Jam menjadi 60 menit atau satu jam.
Namun, hal itu bisa terwujud jika di dukung oleh jaringan atau koneksi yang baik dengan Kementrian serta fasilitas yang ada seperti blangko.
“Karena Dukcapil tidak ada bisa berbuat apa-apa ketika koneksi dan jaringan dengan Kementrian tidak bersahabat, seperti hari ini, dan beberapa hari yang lalu macet hidup macet hidup jaringan, itu permasalahan tekhnis nasional sedangkan pengaturan antri dan petugas itu tekhnis daerah yang akan kita perbaiki,” katanya. (Wahid)