Informasi Dalam Genggaman

Ops Patuh, 250 Kendaraan Ditilang

Tampak Satlantas Polres Sarolangun tengah melakukan ops patuh, (PJ/Hid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Operasi patuh yang dilakukan oleh Satlantas Polres Sarolangun selama dua minggu lamanya mulai 23 Juli 2020 hingga 05 Agustus 2020, sebanyak 250 unit kendaraan yang terdiri dari kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat dilakukan tindakan penilangan oleh aparat kepolisian.

Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto, Sik, M.Si Melalui Kasat Lantas Iptu Angga Luvyanto, mengatakan bahwa pada operasi patuh tersebut pihaknya lebih menekankan kepada upaya preventif atau himbauan kepada pengendara untuk meningkatkan kesadaran dalam tertib berlalu lintas.

“Sudah berlangsung kemarin, alhamdulillah kita lakukan upaya preventif berupa himbauan sebesar 80 persen dan penindakan berupa tilang sebesar 20 persen,” katanya, Minggu (16/08/2020) saat dikonfirmasi awak media.

Baca juga: Hari Kelima Ops Patuh, Pelanggaran Didominasi ASN Sarolangun yang Pakai Plat Variasi

Ia menjelaskan sebanyak 250 kendaraan yang diberikan penindakan berupa tilang tersebut didominasi pada kendaraan roda dua, karena di lapangan aparat masih menemukan pengendara yang tidak menggunakan helm, tidak melengkapi alat kendaraan serta pemakaian Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang tidak sesuai alias variasi.

“Spesifikasi penggunaan helm dan kelengkapan alat kendaraan. Didominasi roda dua, karena kebanyakan tidak pakai helm, kita juga mengamankan kendaraan yang tidak sesuai dengan TNKB. Jadi kita berikan tilang, dan kita minta buat baru sesuai dengan STNK,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa kecelakaan lalu lintas yang selama ini terjadi pada umumnya berawal dari pengendara yang melakukan pelanggaran saat berlalu lintas. Maka ia menghimbau kepada masyarakat khususnya pengendara untuk selalu taat berlalu lintas dengan meningkatkan kesadaran dalam menjaga keselamatan di jalan raya.

“Kita lebih ke motor, karena angka kecelakaan kita cukup tinggi, sekali kecelakaan kalau tidak luka berat, ada juga meninggal dunia seperti di Karmen, di CNG, dan juga di Singkut. Jadi lebih memberikan himbauan kepada masyarakat, untuk menjaga keselamatan di jalan raya,” katanya.

“Kecelakaan itu lebih pada sebuah pelanggaran, jika tidak pakai helm tentu resiko meninggal dunia saat kecelakaan sangat rentan, karena bisa kepalanya terbentur maka sebagai pengendara harus antisipasi,” kata dia menambahkan.

Ia juga menghimbau meskipun operasi patuh ini sudah selesai dilaksanakan, namun pihaknya akan tetap melalukan kegiatan penindakan bagi para pengendara yang tidak mematuhi aturan berlalu lintas, yang dapat mengakibatkan patalitas kecelakaan lalu lintas.

“Meski operasi patuh ini selesai, kita Satlantas Sarolangun tetap melakukan kegiatan penindakan bagi pelanggar lalu lintas ini. Kita himbau kepada masyarakat agar tetap taat berlalu lintas, karena pelanggaran itu awal dari sebuah kecelakaan, maka tetap savety dan taati rambu-rambu lalu lintas, dan jangan menerobos lampu merah,” katanya.

Untuk diketahui kegiatan operasi patuh tahun 2020 yang dilaksanakan selama dua minggu dengan memberikan peringatan hingga penilangan kepada pengendara baik roda dua ataupun roda empat yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.

Pada operasi patuh ini, sesuai dengan instruksi dirlantas Polda Jambi, ada sebanyak 7 sasaran prioritas dalam kegiatan tersebut. Yakni pengendara yang tidak menggunakan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB), tidak menggunakan helm, melawan arus, menggunakan handphone pada saat mengemudi, tidak menggunakan sabuk keselamatan, knalpot blong, dan boncengan tiga orang atau lebih. (Wahid)