Informasi Dalam Genggaman

Pasca Konflik Di Kecamatan Air Hitam, Forkompinda Pastikan Tidak Aksi Balas Dendam

Prosesi wawancara (PJ/Hid).

SAROLANGUN – Pasca Konflik yang terjadi di Wilayah Kecamatan Air Hitam, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Sarolangun menggelar Rapat Koordinasi dalam rangka penanganan konflik tersebut, Senin (01/11/2021) di aula Mapolres Sarolangun.

Rakor tersebut dipimpin langsung Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra, yang dihadiri Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiyono, Sik, MTCP, CFE, Kapolres Batanghari AKBP Hery Ekwanto, Perwakilan Polda Jambi, Danramil 04/Sarolangun Mayor Abdul Aziz, Kajari Sarolangun Bobby Ruswin, SH, para kepala opd, Camat Air Hitam Herjoni Edison, Camat Bathin ViII Akhyar Mubarok, Pihak perusahaan dan KKI Warsi, para kepala desa terkait, jernang dan temenggung sad serta masyarakat desa air Hitam.

Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan bahwa permasalahan ini harus dapat ditangani dengan baik sehingga tidak ada lagi ketegangan antara masyarakat air hitam dengan warga Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba yang ada di Kecamatan Air Hitam, khususnya di Kampung Madani SAD, Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam.

“Saya harap masalah ini kita cepat mencari solusinya, diselesaikan secara adat. Kejadian ini kita jadikan pelajaran bagi kita dan kita selesaikan secara baik-baik. Dan senjata ataupun Sajam, saya harap jangan dibawa lagi dan serahkan ke aparat penegak hukum,” katanya.

Bupati Cek Endra juga menegaskan usai dilaksanakannya rakor ini, Forkompinda sarolangun menjamin bahwa tidak ada lagi tindakan balas dendam oleh masyarakat dengan menyerang warga sad yang sebelumnya sempat memanas.

Karena tentunya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat harus tetap terjaga sehingga konflik ini tidak makin membesar.

“Dalam jangka pendek, saya harap jangan ada serangan balik lagi. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan Penyerangan kembali, Saya harap juga masalah ini dapat diselesaikan secara damai dan kondusif,” katanya.

Selain itu, Bupati Cek Endra juga menyebutkan agar pelaku dari warga SAD yang melakukan penembakan terhadap tiga orang satpam PT JAW Kecamatan Air Hitam ini untuk menyerahkan diri ke aparat penegak hukum sehingga dapat di proses sesuai ketentuan yang berlaku.

“Dan warga sad yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa untuk kembali ke rumah, dan kembali tetap seperti biasa.
Pertama, senjata api tidak boleh berkeliaran, setelah ini nanti akan kita kumpulkan semua baik itu menyerahkan secara suka rela maupun melalui kegiatan razia, karena ini bukan sekali ini saja penembakan kepada masyarakat, dan ini membahayakan sekali bagi masyarakat,”katanya.

“Saya harap masyarakat yang terkena musibah untuk menahan diri dan serahkan kepada aparat hukum. Kita bersama Pak Kapolres semuanya bersama-sama untuk temukan pelakunya. Dan Korban, itu lagi dirawat. Sekarang ini yang jadi susah pihak yang ditembak, kita upayakan untuk mediasi agar tidak terjadi kekerasan lagi,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiyono mengatakan untuk menjaga situasi kamtibmas di Kecamatan air hitam, personil kepolisian masih melakukan penjagaan di kecamatan air hitam di bantu oleh personil TNI dan Pemerintah Daerah.

Dari aparat kepolisian sedikitnya ada 80 personil yang diturunkan, yang dibantu oleh personil Polda Jambi.

Saat ini aparat kepolisian masih melakukan upaya penyelidikan terhadap permasalahan yang terjadi dan sudah memintai keterangan dari pihak-pihak terkait,mulai dari perusahaan, satpam, temenggung hingga warga setempat.

“Untuk mengatasi masalah di kecamatan air Hitam, dengan cara persuasif maka kita mengajak temenggung dan jenang agar bisa memberikan pemahaman agar pelakunya menyerahkan diri sehingga warga sad yang tidak terlibat masalah ini bisa kembali hidup secara normal,” katanya.

Untuk pelaku penembakan, kata Kapolres dari hasil penyelidikan didapati lebih dari dua orang namun saat ini belum bisa diumumkan karena baru dilakukan identifikasi.

“Sementara kita lakukan penyelidikan ada lebih dari dua orang, nanti hasilnya akan kita sampaikan kepada rekan-rekan media. Untuk penyerahan senpi kita himbau untuk menyerahkan, sehingga tidak perlu di razia,” katanya.

Yang merusak sepeda motor milik warga sad, sama Dimata hukum maka tindakan itu juga kita lakukan proses penyelidikan juga, sesuai informasi data TKP di desa lubuk jering ada sebanyak 5 unit motor, dibakar. Kita periksa itu bukan hanya temenggung termasuk satpam perusahaan, semuanya yang memang bisa membantu tindak pidananya kita minta keterangan, ada sekitar 14 orang sudah kita mintai termasuk korban,” kata dia menambahkan.

Iapun menghimbau kepada masyarakat sad yang masih berada di hutan karena mengungsi dari konflik ini untuk kembali ke rumahnya di kampung Madani sad, karena Forkompinda juga sudah memberikan jaminan bahwa masyarakat tidak akan ada lagi yang melakukan tindakan balas dendam.

“Saya himbau kepada warga sad yang masih di dalam hutan untuk kembali, dan tidak perlu khawatir terhadap adanya aksi balas dendam karena pak Bupati seluruh Forkompinda sudah memberikan jaminan bahwa masalah ini akan diselesaikan secara baik,”katanya.(Wahid)