Informasi Dalam Genggaman

Pasca Terbakar, Gedung SDN 153 Raden Anom Sudah Kembali Ditempati

Kadiknas saat meninjau kondisi gedung baru SD 153 Raden Anom Batang Asai, (PJ/Wahid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Masih ingat dengan terjadinya kebakaran gedung SD Negeri 153 Desa Raden Anom, Kecamatan Batang Asai, sekitar pertengahan tahun 2019 yang lalu.

Akibat kebakaran itu, tiga ruangan kelas dan satu ruangan kantor hangus terbakar dilalap Api, dimana saat itu gedung sekolah dibangun dalam kondisi semi permanen.

Pada awal tahun 2021 ini, gedung sekolah SD tersebut sudah dibangun kembali oleh pemerintah Kabupaten Sarolangun, bahkan saat ini anak-anak sekolah sudah kembali belajar di ruangan kelas yang sebelumnya pindah tempat belajar ke Madrasah.

Kadis Dikbud, Helmi, SH, MH, Kamis (04/02/2021) mengatakan bahwa pembangunan gedung SDN 153 Desa Radon Anom ini melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pada tahun 2020 yang lalu. Dan baru bisa ditempati semenjak awal januari yang lalu pada semester II tahun akademik 2020/2021.

“Terkait SD yang di desa Raden Anom yang kebarakan saat ini sudah dibangun melalui dana DAK 2020, setelah terbakar kita langsung koordinasi dengan ke pemerintah pusat, untuk menindaklanjuti hal itu. Kita sudah turun kemarin dan sudah ditempati dan anak kembali belajar seperti biasa,” katanya, saat dikonfirmasi media ini.

Kata Helmi, gedung yang dibangun tersebut ada sebanyak 3 lokal dan 1 ruangan kantor, namun tidak lagi seperti sebelumnya yang hanya semi permanen.

“Disana kan muridnya tidak banyak, jadi memang dibangun tiga lokal dan para siswa bisa dilakukan berdampingan dalam satu lokal,” katanya.

Helmi juga menjelaskan sebelumnya gedung sekolah SDN 153 Desa Raden Anom yang berada di atas bukit, memang dalam kondisi semi permanen yang berdindingkan beton dan papan.

“Pada saat kejadian anak-anak sekolah sedang sholat dzuhur dibawah, dan lokasi gedung ada diatas. Namun tidak diketahui penyebab kebakaran, api tidak diketahui sumbernya sehingga gedung yang semi permanen cepat hangus,” katanya.

Selain itu, ia juga meminta kepada pihak sekolah, para orang tua murid dan masyarakat setempat untuk mengambil hikmah di balik kejadian ini. Kedepan diharapkan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran.

Termasuk kepada sekolah-sekolah yang di Kecamatan batang asai, yang kondisi bangunan sekolahnya sama dengan SD N 153 Desa Raden Anom. Agar senantiasa para kepala sekolah, guru, dan siswa untuk tidak sembarangan menggunakan api.

Begitu juga dengan arus listrik, agar dilihat secara benar apakah sudah sesuai dengan tata cara pemakaian listrik yang baik, sehingga bisa terhindar dari kebakaran.

“Musibah, datangnya dari yang maha kuasa, artinya kita harus sabar menghadapi ini. saya himbau kepada kepala sekolah, guru dan murid jangan sembarangan menggunakan api, sekolah itu harus dijaga bersama, dan tolong jaga gedung yang baru ini dengan baik untuk keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah,” katanya. (Wahid)