Pemdes Teluk Mancur Naikkan Gaji Para Pahlawan Desa
PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Pemerintah Desa Teluk Mancur, Kecamatan Bathin VIII pada tahun 2020 ini pada alokasi Dana Desa Tahap ketiga menganggarkan untuk pemberdayaan masyarakat, disamping pembangunan gedung paud, perpustakaan dan BLT.
Anggaran pemberdayaan masyarakat tersebut difokuskan untuk memberikan perhatian khusus sebut saja kepada para pahlawan desa yakni para guru ngaji malam, guru Madrasah, guru paud, guru tk, para kader yang ada di desa baik kader pos pelayanan terpadu (posyandu), kades pos pembinaan terpadu (Posbindu), kader pembangunan manusia (KPM), Kader Lansia, Kader KB.
Betapa tidak, sosok ini merupakan ujung tombak perjuangan dalam menyelamatkan generasi bangsa, baik itu dalam agama, pendidikan hingga dalam pembentukan akhlaqul karimah, apa lagi ditengah gejolak perkembangan zaman yang kian tak terbendung.
Untuk itu melalui Penjabat Sementara (Pjs) Kades Teluk Mancur, Kholid berinisiatif mencari solusi terbaik agar gaji atau insentif mereka dinaikkan namun sesuai dengan ketentuan aturan juklak dan juknis yang berlaku.
Yakni melalui anggaran dana desa pada tahap ketiga ini lebih kurang Rp 157 juta, yang berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2020 ini diperuntukkan untuk pemberdayaan masyarakat, pembangunan gedung paud, perpustakaan dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Kami dari pemerintah desa Teluk Mancur pada tahun 2020 ini sudah menganggarkan di tahap ketiga ini untuk pemberdayaan, sudah dirasakan masyarakat terutama para guru ngaji, guru Madrasah, tk, paud, dan para kader yang mana sebelumnya belum tersentuh untuk honorium mereka,” katanya, Kamis (03/12/2020) kepada media ini.
“Diantaranya ada guru Paud sebanyak 4 orang, guru Madrasah sebanyak 6 orang guru TK sebanyak 3 orang, guru ngaji malam sebanyak 8 orang dan kader itu 12 orang diantaranya kader posyandu, kader lansia, kader KB, kader Posbindu, kpm, semua tercantum,” kata dia menambahkan.
Katanya, sebelumnya honorium yang dianggarkan dari anggaran desa bagi para guru dan para kader kesehatan tersebut setiap tahunnya hanya diberikan Rp 300 ribu per tahun melalui bantuan dana Provinsi Jambi. Namun, pada tahun 2020 ini sesuai petunjuk tekhnis Dana Desa yang memperbolehkan untuk pemberdayaan masyarakat ini pihaknya menganggarkan Rp 1,2 juta atau Rp 100 Ribu perbulan, salah satunya menyentuh ke bidang pendidikan.
Sementara melalui dana provinsi Jambi Tahun 2020 ini, untuk pemberdayaan sebesar Rp 20 juta, digunakan untuk pelatihan dan pemberdayaan PKK Desa.
“Meskipun terbilang kecil, tapi dari awalnya Rp 300 ribu per tahun dan tahun 2020 berdasarkan rkpdes tahun 2020 kami sudah menganggarkan Rp 100 Ribu perbulan, kemarin sudah diserahkan ke seluruh penerima manfaat itu sebesar Rp 1,2 juta itu tanpa ada potongan sepeserpun,” katanya.
Ia menjelaskan tentu hal tersebut sangat penting dilakukan oleh pemerintah desa dalam menyentuh elemen masyarakat yang memang berjuang untuk mendidik anak-anak, membantu masyarakat dalam penyuluhan kesehatan.
Tentu dampaknya nanti akan memotivasi para guru, kader kesehatan, kader pembangunan manusia (KPM) di desa Teluk Mancur dalam meningkatkan kinerja untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Misalnya, di bidang pendidikan agama, seorang guru ngaji malam tentu akan berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi anak-anak di desa Teluk Mancur, begitu juga anak-anak di pendidikan PAUD.
“Ini motivasi bagi tenaga pendidik dengan diberikan penghargaan itu,” katanya.
Kedepan katanya, pihaknya akan mempelajari kembali juknis alokasi dana desa ini, jika memang bisa dianggarkan lebih dari Rp 1,2 juta tersebut, maka tidak menutup kemungkinan tahun depan akan bertambah lagi.
Karena kebanyakan para guru paud, guru ngaji, para kader ini ibaratnya sebagai tenaga suka rela tanpa ada perhatian.
“Pemberian honorium dalam bentuk terima kasih kita kepada orang yang berjasa di desa kita ini, seperti para kader, kader Pospindu, mereka ini ujung tombak di bidang kesehatan dalam pencegahan penyakit menular dan tidak menular, imunisasi, begitu juga para tenaga pendidik baik guru Madrasah, guru paud,” katanya.
Ia berharap kedepan dengan adanya pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan pembangunan desa melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk sama-sama memajukan desa Teluk Mancur, khususnya menuju desa yang mandiri. (Wahid)