Soal Belajar Daring, Helmi : Tergantung Situasi dan Kondisi Daerah
PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Dengan masih ditetapkannya Sarolangun dalam zona kuning untuk penyebaran Covid-19. Sistem pendidikan masih berlangsung secara dalam jaringan atau online.
Kurang lebih tiga bulan sistem daring diterapkan mulai dari SD dan SMP. Pihak Dinas Pendidikan mengaku jika selama waktu pembelajaran daring sudah ada laporan terkait sistem belajar online.
Yang mana, laporan itu adalah dari pihak orang tua siswa yang keberatan soal daring. Daring dianggap tidak menjamin kualitas pengajaran pada sisiwa sehingga siswa bisa mengakses jawaban di internet.
Oleh karenanya, daring ini akan dilakukan evaluasi atas laporan tersebut.
Helmi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun, menyampaikan, bahwa pihaknya sudah membahas ulang persoalan ini dengan pihak sekolah dalam musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS).
Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, jika daring adalah ketentuan dari pusat yang harus dilaksanakan. Namun, hal itu juga berlaku dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi disetiap daerah.
“Kita bahas ulang per-wilayah dengan kepala sekolah (MKKS). Karena ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan. Tergantung situasi dan kondisi daerah. Namun, kebijakan tidak bisa kita ubah karena hal itu sudah merupakan ketentuan dari pusat,” ungkap Helmi.
Secara umum, Helmi menyebut jika sistem pembelajaran daring memang belum dapat berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Seperti keterbatasan sarana dan prasarana, dan jumlah murid yang memiliki HP android relatif kecil.
Selain itu, sistem aplikasi jaringan bagi daerah pedalaman juga menjadi kendala. Oleh karena itu, pihaknya akan memaksimalkan sistem manual dengan jemput bola.
“Memaksimalkan sistem manual, guru mendatangi rumah siswa, dengan mengumpulkan berapa orang siswa kemudian siswa diberi tugas, dan lain-lain,” katanya. (Wahid)