Informasi Dalam Genggaman

Soal Penerima Bansos Covid-19, Bupati CE Tegaskan: Jangan Main Main Ini Kemanusiaan

Bupati Drs H. Cek Endra didampingi Wabup H. Hillaltil Badri, Ketua DPRD dan Dandim Sarko saat rapat, (Foto: Wahid/Penajambi.co).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Terkait masih banyak keluhan dan laporan kepada pemerintah Kabupaten Sarolangun, adanya masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan beras dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

Ditambah lagi, adanya satu pasien yang dirawat di RSUD Sarolangun dinyatakan positif Covid-19, Bupati Sarolangun Cek Endra akan mengumpulkan seluruh para Kepala Desa dan Lurah di kantor camat masing-masing wilayahnya.

Hal itu, kata Bupati, karena bantuan sosial yang diberikan pemerintah Kabupaten masih terdengar adanya masyarakat miskin belum mendapatkan bantuan itu.

“Maka saya minta by name by address yang belum dapat itu sampaikan ke kita, kita pastikan akan diberikan. Cuman masalahnya agak lamban data dari bawah, jangan main-main dibawah. Ini demi kemanusiaan, saya tidak mau ada warga saya kurang mampu yang mengeluh,” kata Bupati tegas saat memimpin rapat terbuka soal Covid-19, Senin (27/04/2020).

Apalagi, pemerintah provinsi Jambi juga meminta data warga miskin dari setiap Kabupaten/Kota, termasuk Kabupaten sarolangun, ditambah lagi data penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementrian desa.

“Sehingga data kita terlambat, saya himbau ini di data, data provinsi pun kita belum menyampaikan. Maka saya instruksikan besok pagi (hari ini. Red) semua opd terbagi habis untuk rapat di kantor camat, memanggil semua kepala desa,” katanya.

“Untuk mensosialisasikan ini baik itu tentang kesiagaan kita terhadap yang positif, maupun tamu yang datang ke desa kita, himbau untuk tidak melaksanakan Sholat tarawih dan sholat jumat berjamaah. Serta menyampaikan hal bantuan sosial, harus disampaikan kades siapa yang belum dapat itu. Termasuk mengumpulkan data kemiskinan baik untuk provinsi Jambi ataupun bantuan dari Blt kemendes,” kata dia menambahkan.

Selain itu, kata Bupati hingga saat ini baru sebanyak 69 kepala desa dari 158 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Sarolangun, baru menyampaikan laporan data warga miskin ke pemerintah Kabupaten Sarolangun, melalui Dinas Sosial.

Maka, pemanggilan para kepala desa ini penting dilakukan untuk menjaga kekompakan bersama dalam meningkatkan kepedulian sesama.

“Besok (hari ini. Red), silahkan kawan-kawan wartawan lihat serentak di seluruh kecamatan akan memanggil seluruh kades, kita instruksikan harus ada rasa kemanusiaan yang tinggi, hari ini dalam rangka memutus mata rantai covid ataupun masyarakat miskin yang belum dapat bantuan,” katanya.

Bagi kepada desa yang tidak melaksanakan himbauan pemerintah, baik dalam pencegahan covid-19 dan pengumpulan data warga miskin, maka pemerintah Kabupaten sarolangun akan memberikan kebijakan berupa sanksi dengan tidak mencairkan dana desa.

“Kita akan berikan peringatan bagi kades yang tidak melaksanakan itu, salah satunya kebijakan pencairan dana desa yang tidak kita lakukan pencairan, baru 69 kades yang melaporkan data itu dari 149 desa dan 9 kelurahan. Maka besok semua opd akan rapat di kantor camat, memanggil semua kades dan yang belum kita kasih deadline hari jumat data itu harus sampai ke kita,” katanya. (Wahid)