Informasi Dalam Genggaman

Tahap Pertama, 51 Persen Nakes di Sarolangun Sudah Divaksin

Kadinkes saat diwawancarai, (PJ/Hid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Sarolangun untuk tahap pertama bagi para tenaga kesehatan (Nakes).

Vaksin Sinovac disuntikkan kepada para tenaga kesehatan itu hingga saat ini sudah mencapai 51 persen dari jumlah tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun.

Kadis Kesehatan, Bambang Hermanto mengatakan jumlah tenaga kesehatan keseluruhan ada sebanyak 1.759 orang. Maka dengan demikian sudah ada 897 orang tenaga medis yang mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama yang tersebar di seluruh kecamatan dan RS di Sarolangun.

“Pelaksanaan vaksinasi tahap pertama ini tenaga kesehatan sebanyak 1.759 orang, yang sudah berjalan selama 9 hari dilakukan vaksinasi, dan sampai hari ini sudah mencapai 51 persen lebih,” katanya, Rabu (10/02/2021).

Sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang belum divaksin ada sebanyak 9 persen karena pada saat pemeriksaan kesehatan sebagai langkah prosedur yang harus ditempuh sebelum vaksinasi.

Saat diperiksa, nakes yang bersangkutan ada yang mengalami tensi tinggi, suhu tubuh tinggi, batuk dan pilek, sehingga ditolak untuk divaksin kemudian harus kembali melakukan pemeriksaan ulang. Dan bagi nakes tersebut vaksinasinya Ditunda.

“Yang vaksinasinya ditunda dikarenakan pada saat pemeriksaan, ada tensi tinggi, suhu badan tinggi, dan batu pilek itu sekitar 9 persen, jadi tinggal beberapa lagi yang harus dilakukan skrining ulang untuk dilakukan vaksinasi, Insa allah akhir Februari ini untuk tahap kedua itu sudah bisa di selesaikan,” katanya.

Tak hanya itu, tenaga kesehatan yang memang tidak bisa dilakukan vaksinasi juga ada, karena memang kebanyakan tenaga kesehatan itu adalah perempuan, sehingga bagi yang hamil ataupun sedang menyusui tidak dilakukan vaksin.

“Nakes yang sedang hamil dan menyusui, mencapai 15 persen dari jumlah tenaga kita. Serta hampir 30 persen memang ada juga yang terpapar covid-19 baik di jajaran dinas kesehatan dan puskesmas serta RSUD Sarolangun dan ada juga penyerta penyakit lain sehingga tidak masuk dalam skrening dan ditolak serta tidak bisa dilakukan vaksinasi,” katanya

Sedangkan untuk kendala yang di hadapi saat proses vaksin, katanya, vaksin sinovac di kabupaten Sarolangun tak terlalu memiliki kendala yang berarti hingga sampai saat ini.

Bahkan hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan atau menemukan gejala yang berarti pasca pemberian vaksin bagi tenaga kesehatan.

“Kendala saat ini tidak ada, semua tenaga kesehatan mau dilakukan skrining dan vaksinasi jika memang lolos dari meja 1 dan meja 2 baru dilakikan vaksinasi di meja 3,” katanya.

“Sampai saat ini alhamdulillah juga kejadian pasca vaksinasi belum ada laporan gejala yang berarti, dan memang vaksin ini aman dan halal, dan saya sendiri sudah divaksin pada tanggal 03 Februari kemarin dan sampai hari ini aman,” katanya. (Wahid)