Informasi Dalam Genggaman

Tak Ingin Bebani Orang Tuanya Beli Sepeda, Cek Endra Nekat Waktu Kecil Jual Beli Botol Limun

Cek Endra saat bercerita didepan ratusan pemuda pemudi di acara ngobrol santai. (Foto: Husnil /Penajambi.co)

 

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Mengulas kisah Inspiratif orang-orang sukses diharapkan menjadi motivasi bagi generasi muda di era kekinian, agar bersemangat dalam menatap masa depan yang lebih baik.

Begitu juga dengan kisah perjalanan singkat hidup Drs H. Cek Endra yang cukup unik dan menarik untuk diulas serta dijadikan motivasi bagi kaulamuda. Hingga dia bisa menjadi orang sukses.

Dia lahir pada 17 Maret 1958 Kecamatan Mandiangin. Putra sulung dari H Cek Mak dan Hj Hafni Rosna. Cek Endra diketahui juga cucu kandung dari pendiri Jambi Ahmad Basyariah.

Sang ayah ketika itu adalah seorang petani dan saudagar karet yang cukup mapan dan terkenal pada zamannya. Dengan kondisi itu membuat pria yang sejak kecilnya akrab dipanggil Endra ini dekat dengan dunia usaha.

Hanya saja, kemapanan kedua orang tuanya justru tidak membuat dirinya jumawa, terlena malas dan manja. Bahkan didikan kedua orang tuanya yang disiplin membuat dirinya menjadi anak yang mandiri.

Kisah ini di sampaikannya langsung kala menghadiri acara ngobrol santai sembari memompa semangat para generasi muda di Kota Sarolangun, Minggu malam (17/2/2020).

Waktu kecil usia SD dia (Cek Endra) ingin sekali membeli sepeda, namun karena tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya hingga ia berupaya mengumpulkan botol limun kemudian dijual dan uangnya ditabung.

“Orang tua saya sebenarnya mampu beli sepeda, tapi saya kumpulkan botol limun terus saya jual dan uangnya saya tabung untuk beli sepeda. Waduh, waktu itu bangga sekali punya sepeda sendiri karena saya tidak mau menyusah orang tua,” katanya berkisah sembari senyum senyum kecil.

Tidak sampai disitu saja, karena sudah terbiasa mandiri ketika bersekolah SMP di Jambi Kota diapun bercita cita ingin membeli motor dari keringat sendiri.

“SMP di Jambi, meningkat keinginan dari sepeda ingin beli motor Vespa, saya bisnis pot bunga dari semen dengan ukiran tempel pecahan keramik lalu saya jual,” tuturnya.

Dari untung jual beli pot bunga dijadikan modal untuk jual rokok pakai kotak di pelabuhan. Dari yang awalnya cuma satu kotak akhirnya kurang lebih 42 kotak dijual keliling oleh anak buahnya.

“Kemudian dari untung jualan itu saya kembangkan jual rokok pakai kotak awalnya cuma satu kotak box, alhamdulillah berkembang menjadi 42 kotak dengan jualan menggunakan anak buah. Akhirnya bisa beli motor Vespa waktu itu,” ujarnya.

Diakhir kalimat yang dia sampaikan, dia mengingatkan kepada semua yang hadir bahwa, “Kunci usaha Jujur dan Istiqomah atau konsisten”.

“Kuncinya harus jujur dan ulet. Sebab sekecil apapun usaha kalau kita tekuni yakinlah pasti akan berhasil tuhan akan menolong kita. Istiqomahlah,” katanya tegas.

Namun disis lain, dia menyarankan agar kaulamuda serius dalam menatap masa depan jangan lupa ibadah dan jauhi lingkungan yang tidak sehat serta jauhi narkoba.

“Pandai pandailah bergaul menjaga silaturrahmi sebab itu semua manfaatnya untuk adik adik sekalian kedepan,” pungaksnya.