Tekan Harga Cabe, Dinas TPHP Dorong Petani Pasok Ke Pedagang

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2020, harga cabe di pasar tradisional dalam wilayah Kabupaten Sarolangun melonjak naik.
Guna menekan kenaikan harga cabe tersebut, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun mendorong petani cabe di wilayah Sarolangun memasok cabe ke pedagang yang ada di Pasar Sarolangun, maupun di pasar singkut.
Salah satunya, petani cabe di desa pasar Pelawan, Kecamatan Pelawan, yang menjadi binaan langsung oleh dinas TPHP Sarolangun.
Selasa (22/12/2020), dilakukan panen cabe merah di desa tersebut, yang dihadiri langsung Asisten III Setda Sarolangun Hazrian, Kadis TPHP Sarolangun Drs Sakwan beserta jajarannya dan para petani setempat.
Kadis TPHP Drs Sakwan mengatakan bahwa tanaman cabe seluas 0,5 hektar tersebut dilakukan panen dengan menghasilkan lebih kurang 250 kg, yang kemudian disuplai ke pedagang baik di pasar singkut dan pasar Sarolangun.
“Sekarangkan harga cabe tinggi, jadi kita merespon ini dengan melakukan panen cabe secara bertahap. Hari ini di desa pasar Pelawan, ada seluas 0,5 hektar cabe di lakukan panen bersama petani, dan sudah masuk ke pasar Sarolangun dan singkut sebanyak 250 kg,” katanya, saat dikonfirmasi media ini melalui telepon genggamnya.
Kata Sakwan, petani memasok cabe merah tersebut dengan menjual sebesar Rp 40 ribu Perkilo gramnya. Sementara harga cabe di pasaran saat ini sudah tembus seharga Rp 58 ribu Perkilonya, jadi tentunya dengan pasokan cabe dari petani ke pedagang ini harga cabe pun dapat turun.
“Dari petani dijual ke pedagang Rp 40 ribu Perkilonya dan hari ini kan sudah tembus Rp 58 ribu ,jadi tentunya kita harapkan harga cabe bisa turun Rp 50 ribu Perkilonya, dan kita lakukan antisipasi lonjakan harga cabe di pasaran agar tidak terlalu mahal,” katanya.
Ia berharap juga para petani cabe di wilayah Kabupaten Sarolangun juga untuk terus berupaya meningkatkan produksi cabe, karena memang budidaya tanaman cabe ini sangat berpotensi untuk peningkatan ekonomi masyatakat.
“Kita harapkan petani kita dapat memproduksi cabe sesuai kebutuhan, dan petani tentu harus melihat kondisi harga di pasaran. Kita harus ada keseimbangan dengan pembeli, pembeli terjangkau dan petani tidak rugi, itulah yang kita inginkan,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menjelang perayaan Natal tahun 2020 dan tahun baru 2021, sejumlah harga pangan di pasar Sarolangun mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan harga sebelumnya.
Hal itu terpantau oleh tim satgas pangan Kabupaten Sarolangun saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar atas Sarolangun, Jumat (18/12/2020) yang lalu.
Asisten II Setda Sarolangun Dedy Hendri mengatakan kegiatan sidak ke pasar ini merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh tim satgas pangan Kabupaten Sarolangun dalam menghadapi perayaan Natal dan tahun baru, yang dikhawatirkan akan terjadi kenaikan harga pangan dan sembako.
“Memang tadi ada kenaikan, seperti cabe merah beberapa waktu ini sudah naik, begitu juga terjadi peningkatan harga telor Rp 52 ribu perkarpet yang biasanya hanya Rp 42 ribu perkarpet,” katanya, kepada awak media usai sidak ke pasar atas Sarolangun.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan ini, kata Dedi pihaknya akan berupaya menekan harga pangan tersebut, salah satunya dengan menyuplai stok pangan ke pasar Sarolangun.
Seperti Cabe Merah, yang dalam waktu dekat ini akan ada panen di daerah kecamatan Pelawan, yang dikembangkan oleh dinas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
“Selasa besok kita akan ada panen cabe merah di daerah Pelawan dan juga beberapa tempat, dan tadi kita sudah kontak para pedagang Insa allah mereka akan bisa terima, mudah-mudahan bisa menekan harga,” katanya. (Wahid)