Informasi Dalam Genggaman

Jelang Nataru, Sejumlah Harga Pangan Melonjak Naik

Pihak tim satgas pangan saat sidak pasar, (PJ/Hid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Menjelang perayaan Natal tahun 2020 dan tahun baru 2021, sejumlah harga pangan di pasar Sarolangun mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan harga sebelumnya.

Hal itu terpantau oleh tim satgas pangan Kabupaten Sarolangun saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar atas Sarolangun, Jumat (18/12/2020) pagi.

Sidak tersebut selain memantau harga pangan dan harga sembilan bahan pokok makanan, juga dalam rangka kegiatan memantau stok pangan yang ada di pasar tradisional dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.

Sejumlah harga pangan yang mengalami kenaikan tersebut mulai dari cabe merah yang tembus sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 56 ribu Perkilo gramnya, Cabe Hijau mencapai Rp 44 ribu hingga Rp 46 ribu perkilo. Sebelumnya harga cabe merah di pasar Sarolangun hanya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu Perkilo gramnya.

Harga telor, para pedagang menjualnya sebesar Rp 52 ribu perkarper, Harga Bawang Merah Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu Perkilo gramnya.

Sementara harga beras di pasar Sarolangun masih stabil dengan harga Rp 10 ribu Perkilo gramnya, menariknya lagi penjual beras di pasar Sarolangun mengaku menjual beras yang berasal dari kecamatan Pelawan.

Sementara harga daging saat ini masih stabil Rp 120 ribu Perkilo gramnya, minyak goreng di kisaran Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu Perkilonya, begitu juga harga gula pasir masih stabil di kisaran harga Rp 12 ribu Perkilo gramnya, dan ayam potong juga masih tidak ada kenaikan dengan kisaran harga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu Perkilonya.

Asisten II Setda Sarolangun Dedy Hendri mengatakan kegiatan sidak ke pasar ini merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh tim satgas pangan Kabupaten Sarolangun dalam menghadapi perayaan Natal dan tahun baru, yang dikhawatirkan akan terjadi kenaikan harga pangan dan sembako.

“Memang tadi ada kenaikan, seperti cabe merah beberapa waktu ini sudah naik, begitu juga terjadi peningkatan harga telor Rp 52 ribu perkarpet yang biasanya hanya Rp 42 ribu perkarpetr” katanya, kepada awak media usai sidak ke pasar atas Sarolangun.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan ini, kata Dedi pihaknya akan berupaya menekan harga pangan tersebut, salah satunya dengan menyuplai stok pangan ke pasar Sarolangun.

Seperti Cabe Merah, yang dalam waktu dekat ini akan ada panen di daerah kecamatan Pelawan, yang dikembangkan oleh dinas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

“Selasa besok kita akan ada panen cabe merah di daerah Pelawan dan juga beberapa tempat, dan tadi kita sudah kontak para pedagang Insa allah mereka akan bisa terima, mudah-mudahan bisa menekan harga,” katanya.

“Untuk telor, kedepan kita akan mendorong kiranya ada petani yang bisa kembangkan telor di sarolangun, bisa melalui program P2DK untuk budidaya ayam petelor,” kata dia menambahkan.

Meski demikian kata Dedy, saat ini dari pemantauan yang dilakukan terkait kenaikan harga pangan tersebut berdampak terhadap pengurangan daya beli masyarakat, yang biasanya membeli dalam jumlah 1 kg menjadi 0,5 kg.

“Biasanya yang ramai itu hari besar keagamaan, kalau hari nasional ini biasanya tidak begitu signifikan peningkatan ya, dan ini juga tidak terlalu lama, mudah-mudahan bisa kita tekan harga ini kedepan,” katanya.

Asisten I Drs H Arief Ampera hadir memimpin sidak tersebut bersama Asisten II Ir Dedi Hendri, M.Si, Kadis UMKM, koperasi, Perindustrian dan perdagangan Kasiyadi, Kadisnakan H Masturo, Kepala Bappeda H Lukman, Kadis TPHP Drs Sakwan, Kasat Pol PP Riduan, serta Koramil 420-04/Sarolangun, Kejari Sarolangun dan Perum Bulog subdivre Sarko. (Wahid)

 

SIDAK PASAR, HARGA CABE DAN TELUR MEROKET