Informasi Dalam Genggaman

Bupati Haji Hurmin Buka Sosialisasi Wajib Belajar 13 Tahun Dan Penegerian PAUD

Bupati Haji Hurmin saat membuka sosialisasi di Kantor Dinas Pendidikan Sarolangun,(Nas).

SAROLANGUN – Bupati Sarolangun H Hurmin menghadiri sekaligus membuka sosialisasi program Wajib Belajar 13 Tahun dan Penegerian Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Kabupaten Sarolangun, yang berlangsung pada Kamis (16/10/2025) di Ruang Aula Kantor Disdikbud Sarolangun.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BPMP Provinsi Jambi Hendri Putra, S.Pd, PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Asisten I Sarolangun Drs H Arief Ampera, ME, Kadis Dikbud Sarolangun Drs H Arsyad, SH, M.Pd.I, Ketua DWP Sarolangun Ny Ratna Dewi Dedy, Kepala Bappeda Sarolangun Ali Umar, S.Pd, M.Si.

Dalam arahannya, Bupati Sarolangun Hurmin menegaskan kebijakan wajib belajar 13 tahun ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menyiapkan pondasi pembangunan sumber daya manusia unggul, sehat, cerdas, dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.

Pentingnya percepatan penegerian lembaga PAUD di seluruh kecamatan. Hingga saat ini baru ada empat lembaga PAUD yang sudah berstatus Negeri.

Maka iapun meminta camat dan kepala desa untuk mendukung penuh program wajib belajar 13 Tahun dan Penegerian Lembaga PAUD ini.

” Dari 502 PAUD yang kita punya, baru empat yang negeri. Ini bukan angka yang bisa kita diamkan. Saya minta camat dan kepala desa jangan hanya jadi penonton. Kita harus bergerak cepat karena ini menyangkut masa depan anak-anak Sarolangun,”katanya.

Hurmin menambahkan bahwa penegerian bukan sekadar administrasi, tetapi tanggung jawab moral agar setiap anak mendapatkan pendidikan terbaik sejak usia dini.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun optimis, dengan kebersamaan akan dapat membangun generasi sarolangun yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia di masa depan.

” Kalau fondasinya kuat, Sarolangun Maju bukan sekadar slogan, tapi kenyataan,”katanya.

Dengan adanya sosialisasi ini, pemerintah berharap kolaborasi lintas sektor semakin kuat. Harapannya, seluruh pihak dari kabupaten hingga desa dapat bergerak bersama mewujudkan pendidikan anak usia dini yang inklusif dan merata, sekaligus mempercepat realisasi program wajib belajar 13 tahun di seluruh wilayah Sarolangun.

Program Wajib Belajar 13 Tahun adalah inisiatif pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dari PAUD hingga SMA.

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan berjenjang dan berkelanjutan, serta memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam akses pendidikan.

” Saya berharap mari kita terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter, mengurangi angka anak tidak sekolah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan,” kata Hurmin.(Nas)