Informasi Dalam Genggaman

DPD II Golkar Pasang Target Segini Untuk CE-Ratu di Sarolangun

Poto bersama Sekjen DPD I Jambi, (PJ/Hid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – DPD II Partai Golkar Kabupaten Sarolangun melakukan konsolidasi partai dalam rangka penguatan pemenangan pasangan nomor urut satu Cek Endra – Ratu Munawarah, dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi pada 09 Desember 2020 mendatang.

Kegiatan konsolidasi Partai ini, berlangsung Kamis (26/11/2020) di Kantor DPD II Partai Golkar Sarolangun, yang dihadiri Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Jambi A Rahman, Ketua DPD II Golkar Sarolangun Tontawi Jauhari, beserta jajaran pengurus DPD II, Anggota Fraksi Partai Golkar, Pengurus Kecamatan hingga desa dan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).

Ketua DPD II Golkar Sarolangun Tontawi Jauhari mengatakan dalam penguatan partai Golkar bersama tim koalisi partai dalam memenangkan pasangan Cek Endra – Ratu Munawarah, saat ini sudah semakin solid dan terus bergerak hingga ke setiap desa.

Ditambah lagi dengan dorongan dari DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi, bahwa setiap pengurus partai Golkar berkewajiban untuk memenangkan pasangan nomor urut satu tersebut.

“Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan DPD I Golkar Jambi ke DPD II Golkar Sarolangun. Ini kami mendapatkan arahan yang luar biasa, beberapa target yang disampaikan kepada kami, dan soliditas kita untuk menguatkan struktur pengurus di partai Golkar,” katanya.

Menghadapi pilgub Jambi ini, kata Tontawi tentu seluruh anggota Fraksi Partai Golkar di Kabupaten Sarolangun harus secara kontinu bergerak dalam merekrut suara sebanyak-banyaknya. Begitu juga dengan pengurus partai Golkar dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Desa bergerak dalam memenangkan kandidat yang diusung oleh partai Golkar itu.

“Kami yakin dan percaya bahwa kandidat kita dengan koalisi partai Pdi-Perjuangan di Kabupaten Sarolangun angka 80 persen target kita akan tercapai, itulah langkah-langkah kita untuk mengantarkan ketua DPD I golkar kita menjadi gubernur jambi,” katanya.

Tontawi juga menambahkan bahwa saat ini dari rilis lembaga survey terhadap elektabilitas tiga orang kandidat pada pilgub Jambi ini, pasangan Cek Endra-Ratu Munawarah berada di angka 43 persen, mengungguli dua kandidat lainnya di angka 26 persen dan 18 persen.

Jadi dengan waktu yang tersisa saat ini, angka tersebut akan mustahil bisa dikejar oleh kandidat lain dengan melalukan apapun sesuai hitung-hitungan ilmiah.

“Kecuali kehendak yang maha kuasa, jadi saya yakin tidak mungkin kandidat lain dapat mengejar elektabilitas dari kandidat bapak Ce-Ratu,” katanya.

Bahkan tim srikandi yang sudah dibentuk saat ini hingga ke tingkat desa juga turut bergerak dalam memenangkan pasangan Cek Endra-Ratu Munawarah, dengan melalukan sosialisasi hingga pengajian ibu-ibu jadi langkah jitu dalam merekrut suara.

“Belum lagi pengurus partai dan tim koalisi terus bergerak, kemarin kita turun ke batang asai, dan juga kita turun ke air hitam, kita masukin semua dalam rangka penguatan untuk merekrut suara agar bapak Ce-Ratu menang,” katanya.

Untuk pengawalan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 09 Desember 2020 mendatang, kata Tontawi bahwa saat ini seluruh saksi di TPS sudah terbentuk semua, yang dibentuk melalui Badan Saksi Nasional (BSN), bahkan seluruh saksi sudah dilakukan Training of Trainer (TOT), agar mereka benar-benar menjaga suara kandidat Cek Endra-Ratu Munawarah.

Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Jambi A Rahman mengatakan menjelang pemungutan suara pada pilgub Jambi ini memang sangat penting dilakukan konsolidasi Partai dalam menguatkan pengurus mulai dari Kabupaten hingga kedesa untuk solid dalam memenangkan pasangan Ce-Ratu.

“Semuanya harus bergerak untuk memenangkan bapak Cek Endra, yang mana sarolangun ditargetkan 80 persen,” katanya.

Jika ada pengurus partai Golkar, kata Rahman yang mendukung pasangan kandidat lain selain pasangan Cek Endra-Ratu Munawarah. Keputusan pengurus DPP Partai Golkar sudah jelas dan tegas, bahwa yang bersangkutan akan di non aktifkan dari pengurus partai Golkar.

“Sanksi tegas kepada semua pengurus Kabupaten sampai desa, bukan hanya anggota dewan maupun kepala daerah, siapapun orangnya, kalau memilih kandidat lain, kita non aktifkan. DPP sudah menyampaikan tegas, kita hanya menunggu informasi dari semua pihak yang melihat kader kita yang tidak mentaati ketetapan partai Golkar untuk memenangkan pilkada ini,” katanya. (Wahid)