Hurmin Dewan Bicara Dampak Ekonomi Jika Jalan Bathin VIII Seberang Wilayah Hulu Dibuka

SAROLANGUN- Ketua Komisi III DPRD Sarolangun H. Hurmin SE beberapa hari yang lalu membuka wacana agar dinas PU dan Bappeda Kabupaten Sarolangun, membuka jalan tembus Bathin VIII Seberang Wilayah Hulu.
Sebab kata dia, wilayah Hulu seberang Bathin VIII merupakan paha ekonomi masyarakat setempat sektor perkebunan.
” Kedepan kita akan mendorong pihak eksekutif yakni dinas PU dan Bappeda membuka jalan tembus di wilayah Bathin VIII seberang wilayah hulu, dari teluk kecimbung, Dusun Dalam, melintas ke Rantau Gedang melintas beberapa desa hingga ke Tanjung gagak,” Katanya.
Diapun menjelaskan, saat ini sudah ada jalan induk atau jalan poros dari panti menuju sekamis, namun belum dibuka dari teluk kecimbung itu.
” Kalau dari pulau melako seberang, Penarun sampai ke pulau lintang itu sudah dekat dan bisa gunakan jalan Panti Sekamis, nah yang bagian hulu atau mudik itu yang harus segera kita pikirkan,” Katanya.
Jika jalan itu dibuka akan tumbuh ekonomi masyarakat setempat, sebab ratusan hektar lahan perkebunan mulai dari sawit hingga karet serta perkebunan lainnya ada di wilayah tersebut.
” Itu sudah ada jalan lama yang dibuka tahun delapan puluhan, tinggal tembuskan saja itu. Sebab setau saya itu ratusan bahkan mungkin sampai ribuan hektar lahan perkebunan warga di wilayah itu. Itukan paha ekonomi masyarakat mulai dari sawit, hingga karet berada disana. Jika ini dibuka akses ekonomi masyarakat bisa terbuka dan lancar wilayah Bathin VIII seberang itu,” Katanya menjelaskan.
Selain itu, sebagai wakil rakyat dia berfikir pengembangan wilayah perlu dibuka sebab di Bathin VIII ada beberapa desa yang pemukiman masyarakatnya berada di seberang.
” Itu teluk kecimbung desa seberangnya ada, Rantau Gedang juga ada, dan beberapa desa lainnya juga demikian ada pemukiman warga, jika ini tidak dibuka pemukiman wilayah seberang itu tidak berkembang. Kalau ini dibuka Disamping berdampak pada ekonomi masyarakat, juga berdampak pada perluasan dan kemajuan wilayah desa seberang,” Katanya.
Oleh sebab itu dia meminta, agar dinas terkait yakni PU sebagai tekhnis dan Bappeda perencanaan memikirkan hal tersebut.
” Kalau saya berfikir sederhana saja , yang penting anggarannya ada tepat sasaran, tepat guna dan azas manfaatnya jelas untuk ekonomi masyarakat dan kemajuan masyarakat kita juga. Jika seandainya anggaran terbatas bisa kita guyur tahap demi tahap yang penting itu bisa selesai, kasian juga masyarakat punya potensi ekonomi tapi terhambat soal akses. Nah ini harus segera dipikirkan dan jadi pemikiran kita bersama,” Pungkasnya. (PJ1).