Ultimate magazine theme for WordPress.

Ketua DPRD Tontawi Jauhari Angkat Bicara Terkait Pengelolaan Dana Covid

Ketua DPRD Tontawi Jauhari saat diwawancarai, (Husnil Penajambi.co).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Terkait puluhan miliar dana Covid-19 Kabupaten Sarolangun, membuat Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari angkat bicara.

Pasalnya dalam menjalankan pungsi kontrol sebagai wakil rakyat, dia menginginkan agar pengelolaan dana Covid bisa tepat guna dan tidak menyalahi aturan.

Untuk itu dia sangat mendukung langkah pihak Eksekutif melakukan pendampingan melalui MoU dengan pohak BPKP Provinsi, Kejari dan Polres Sarolangun.

“Kami sangat mendukung langkah Eksekutif lakukan MoU, sebab ini sangat baik sebagai langkah pendampingan agar tidak timbul masalah dikemudia hari,” kata pria yang kerap disapa Iton tersebut. Selasa (16/06/2020).

“Kami tadi juga mendengarkan telekom teleconfrence bersama pihak BPKP, banyak petunjuk dan arahan dari merema inikan bisa jadi acuan untuk tetap waspada dalam mengelola dana ini,” katanya.

Dijelaskan, dalam sampaian bupati kata dia serapan anggaran dari dana covid hingga hari ini baru mencapai 7 Miliar dari 26 Miliar.

“Dana covid-19 ini kita tahu ada sekitar 26 miliar, dan yang sudah dibelanjakan sekarang oleh pak bupati itu sekitar 7 miliar,” katanya lagi.

Tak hanya itu, kata Tontawi bahwa masih ada lagi anggaran dana sekitar Rp 80 miliar, hanya saja anggaran tersebut diprediksi tidak akan habis dibelanjakan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sarolangun.

Sebab, anggaran Rp 26 Miliar tersebut hingga saat ini masih banyak yang belum dibelanjakan.

“Sementara ada lagi dana sekitar Rp 80 miliar. Dan pak bupati menyampaikan sekitar 26 miliar pun tidak akan habis untuk saat ini, karena kita akan membahas apbd-p dan kemudian akan membahas apbd murni tahun 2021,” katanya.

Untuk tahun 2021, kata Tontawi, bahwa pihaknya selaku legislatif mendukung akan dianggarkan pos cadangan dalam penanganan covid-19. Sebab, wabah virus corona ini belum diketahui kapan akan berakhirnya.

“Kemudian agar cadangan covid-19 di tahun 2021 tetap dianggarkan, karena perkembangan covid-19 ini tidak tahu sampai kapan, yang jelas dana cadangan tetap dianggarkan,” katanya. (Wahid)