Mediasi Antara Warga SAD Sungai Trap Dengan Scurity Perusahaan PT. SMTE Tuai Hasil
PENAJAMBI.CO- Pihak Polres Sarolangun telah melakukan mediasi Konflik antara Warga SAD (Suku Anak Dalam) yang berasal dari Desa Sungai Trap Kabupaten Batanghari dengan Pihak Perusahaan PT. SMTE.
Mediasi tersebut akhirnya menuai hasil kesepakatan damai antara ke dua belah pihak, yang bertempat di Mapolres Sarolangun Rabu (22/11/2023) pukul 14.00 wib.
Hal tersebut untuk mengantisipasi permasalahan agar masalah konflik antara warga SAD tersebut dengan pihak security perusahaan tidak berlarut larut dan meluas, sehingga di takutkan nantinya akan mengganggu stabiltas kemananan di Kabupaten Sarolangun.
Mediasi itu terkait adanya Keributan Antara Warga SAD ( suku Anak Dalam ) yang berasal dari Desa Sungai Trap Kab. Batanghari dengan Pihak Security Perusahaan PT. SMTE yang terjadi pada hari Senin tanggal 20 November 2023 lalu.
Tepatnya di lokasi lahan sawit milik SMTE di Desa Baru Kec. Air Hitam Kabupaten Sarolangun. Warga SAD dari Desa Sungai Trap Kab. Batanghari tertangkap tangan oleh Pihak Security sedang mengambil buah sawit dilahan milik PT. SMTE, sehingga terjadi keributan yang menimbulkan korban luka dari kedua belah pihak.
Kegiatan di Pimpin Oleh Kabag Ops Polres Sarolangun Kompol A. Bastari Yusuf S.H, serta turut dihadiri Oleh AKP Sukman S.H, Kasat Intelkam Polres Sarolangun, Hudri M.Pdi, Kakan Kesbangpol, Kapolsek Air Hitam, Kanit Reskrim Polsek Air Hitam, Kanit Intelkam Polsek Air Hitam, Pihak Perusahaan dan Pihak Suku Anak Dalam
Kabag Ops Polres Sarolangun Kompol A. Bastari Yusuf S.H berharap masing masing pihak menahan emosi, cari jalan keluar dari permasalahan yang ada untuk menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
“Kita disini duduk barunding mencari jalan keluar dari masalah yang terjadi tidak ada perbedaan dimata hukum baik pihak perusahaan maupun warga Suku Anak Dalam, mari sama-sama saling menjaga situasi agar permasalahan ini tidak berkembang lagi,” ujar Kabag OPS.
Dalam mediasi itu, situasi sempat Ado pendapat, namun berhasil diredam dan pada akhirnya menuai kesepakatan damai dengan kepala dingin dan selesai.
” Alhamdulillah selesai, keduanya sepakat berdamai. Nah yang seperti ini yang kita inginkan sebab tidak ada kusut yang tidak selesai jika kita sama sama berlapang dada dan berkepala dingin,” kata Kabag OPS.
Kabag OPS juga berharap, agar tidak ada lagi masalah yang sama di kemudian hari, ” jangan hal seperti ini terulang lagi, kita harus sama sama menjaga kondusivitas di masyarakat,” tandas nya. (Nil)