Pakai Alat Berat, Petugas Bongkar Lapak PKL Di Singkut
PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perindustrian, Perdagangan UMKM dan Koperasi, Dinas Perkim, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, TNI/Polri, melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Pasar Singkut, Kecamatan Singkut, Jumat (17/01/2020).
Tim gabungan tersebut dipimpin langsung Asisten I Setda Sarolangun Arif Ampera, yang dihadiri Kepala Disperindagkop Kasiyadi, Kepala Satpol PP Riduan, Kadis Perkim Saipullah, Sekretaris Dishub Rospian.
Sebanyak 45 anggota Satpol PP diturunkan dalam kegiatan tersebut yang langsung di back up oleh personil TNI dari Kodim 0420/Sarko dan Polres Sarolangun.
Dari pantauan di lapangan, dalam penertiban pedagang pkl tersebut tim gabungan tampak menggunakan alat berat untuk merobohkan Lapak pedagang yang berada di pinggir jalan poros kecamatan singkut, dan juga menggunakan truk untuk mengangkut puing-puing Lapak para pedagang.
Beruntung dalam kegiatan penertiban tersebut tidak ada perlawanan dari pedagang sehingga kegiatan pembongkaran Lapak pedagang itu berjalan dengan aman dan lancar.
Asisten I Arif Ampera mengatakan bahwa penertiban pedagang pkl yang berada di badan jalan pasar singkut dalam rangka relokasi para pedagang ke lokasi pasar Modren singkut yang sudah siap dioperasikan. Bahkan saat ini pedagang sudah mulai menempati bangunan pasar singkut tersebut.
Baca juga: 391 Pedagang Sudah Daftar Dan Siap Tempati Pasar Modren Singkut
Katanya, pada penertiban pedagang pkl ini jumlahnya lebih kurang 200 Lapak pedagang, sebab para pedagang sebelumnya sudah diberikan pemberitahuan atau sosialisasi hingga surat agar pedagang pindah ke pasar singkut yang baru hingga batas waktu terakhir pada 17 Januari 2020.
“Sesuai tempat yang sudah kita siapkan di dalam, artinya limit waktu pada sampai hari ini terakhir. Harapan kita pedagang bisa memanfaatkan toko yang sudah kita buat di pasar singkut,” katanya.
Selain itu, penertiban pedagang pkl ini juga dalam rangka memberikan rasa kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan. Sebab, dengan adanya pedagang berjualan di pinggir jalan kerap kali terjadi arus lalu lintas mengalami kemacetan hingga beresiko terjadinya kecelakaan.
“Ya, menertibkan pedagang di badan jalan karena selama ini area macet bagi masyarakat di singkut, toko dan kios di pinggir jalan semakin nambah, jadi kita bisa mengatur transportasi disini,” katanya.
Ia juga berharap agar pedagang yang ada di seputaran pasar singkut untuk dapat menempati bangunan pasar yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah bersama asosiasi pengelola pasar singkut.
Di lantai I, dikhususkan untuk pedagang yang berjualan sayuran, kuliner hingga ikan. Lantai II dan III nantinya akan diatur untuk pedagang yang berjualan pakaian, atau juga aksesoris.
Ia yakin, jika bangunan pasar singkut yang baru telah dioperasikan nantinya akan mampu menambah sumber pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi pasar dan pedagang, yang nantinya juga untuk pembangunan daerah.
“Seluruh kios yang ada di seputaran pasar, kita harapkan bisa masuk dan manfaatkan bangunan pasar yang sudah dibangun oleh pemerintah sehingga nantinya bermanfaat. Harapan kita kan kalau bangunan pasar ini sudah bermanfaat nantinya bisa memberikan pendapatan asli daerah bagi daerah,” katanya.
“Ada sebanyak 391 pedagang nantinya, yang merupakan pedagang yang berasal dari pedagang yang dulu korban kebakaran di pasar singkut, awalnya hanya 200-an pedagang tapi seiring waktu jumlah pedagang makin bertambah. Kita sifatnya menyesuaikan dengan kebutuhan, di bagian atas itu pakaian, dibawah makanan dan pasar sayuran dan Los ikan,” kata dia menambahkan. (Arw)