Informasi Dalam Genggaman

Dua Level Buku Mulok Anti Narkoba Sasar Jenjang Pendidikan Ini

Prosesi acara dan poto bersama, (PJ/Hid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun- Berkat motivasi dan ide gagasan Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra yang menginstruksikan agar pendidikan anti narkoba agar dimasukkan kedalam mata pelajaran Muatan lokal mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan jenjang pendidikan menengah akan segera terwujud.

Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun mulai melakukan sosialisasi dan Validasi Buku mata pelajaran muatan lokal tentang pendidikan budaya Sarolangun dan anti narkoba, pada Kamis (03/12) kemarin, yang berlangsung di Aula Disdikbud Sarolangun.

Kadis Dikbud Helmi, SH, MH mengatakan berdasarkan peraturan mentri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 07 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013, dinyatakan bahwa muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang keunikan dan potensi lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap tujuan yang hendak dicapai.

“Pemkab Sarolangun menetapkan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri,” katanya.

Kata Helmi, saat ini pihaknya sudah membentuk tim pengembangan kurikulum Kabupaten Sarolangun dan tim validasi terkait rencana mata pelajaran muatan lokal tentang pendidikan budaya Sarolangun dan anti narkoba tersebut.

Melalui tim tersebut, saat ini pihaknya sudah menyiapkan buku pelajaran Mulok tersebut dengan jumlah 6 buah buku, terdiri dari 3 buku untuk jenjang SD yakni kelas 4,5, dan 6 serta 3 buku untuk jenjang SMP yakni kelas 7,8, dan 9.

“Kita juga sudah melaksanakan studi banding ke Kabupaten lain terkait cara membuat Mulok tersebut dan kita juga bekerja sama dengan BNN Provinsi Jambi, dan bahan buku pelajaran juga dari pihak bnn Provinsi Jambi, seminar dan kajian bersama lembaga adat Sarolangun,” katanya.

Helmi juga menambahkan bahwa dalam pengkajian dan penyempurnaan buku pelajaran Mulok tersebut maka dibentuk tim validasi secara khusus, sebab tentunya sebelum diterapkan ke sekolah masih butuh saran, kritik dan masukan yang membangun sehingga nanti memang saat diterapkan dapat berjalan dengan baik.

“Bukunya sudah selesai, cuman untuk dipublikasikan itu harus di uji lagi oleh elemen terkait melalui tim validasi, mulai dari lembaga adat, budaya dan itu ditunjuk secara khusus,” katanya.

Selain itu, dalam program buku pelajaran Mulok tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam memberikan pemahaman bahaya narkoba secara dini kepada generasi muda sehingga terhindar dari bahaya narkoba.

“Harapan kita tentu ini sebagai upaya dalam menyelamatkan generasi muda agar paham tentang dengan narkoba, yang dimasukkan ke dalam muatan lokal pendidikan budaya Sarolangun dan anti narkoba, dan akan memberikan dampak atau landasan yang baik bagi para pelajar agar mengerti dan memahami bahaya narkoba, “katanya

Tampak dalam kegiatan sosialisasi dan Validasi Buku Pelajaran Mulok Pendidikan Budaya sarolangun dan anti narkoba, selain dihadiri Kadis Dikbud Helmi, SH, MH, juga hadir Sekretaris Disdikbud Sarolangun Murtoyo, S. Pd, beserta jajarannya, pengawas sekolah dan tim pengembangan kurikulum, dan tim validasi yang sudah dibentuk. (Wahid)