Informasi Dalam Genggaman

Efek WTP Tiga Kali, DID Sarolangun Meningkat Signifikan

Kabid Akuntansi dan Pelaporan (Aklap) Hilda Athia, SE, M.Sc.

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Tahun 2020 mendatang Pemerintah Kabupaten Sarolangun akan menerima Dana Insentif Daerah (DID) yang mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2019 ini.

Hal itu merupakan sebagai salah satu bonus atau reward yang diberikan oleh pemerintah pusat atas raihan pemerintah Kabupaten sarolangun memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) tiga tahun terakhir secara berturut-turut.

Kepala BPKAD Emalia Sari, SE melalui Kabid Akuntansi dan Pelaporan (Aklap) Hilda Athia, SE, M.Sc., Selasa (31/12/2019) mengatakan bahwa tahun 2019 ini Dana DID yang diterima oleh Pemkab Sarolangun hanya sebesar Rp 9 miliar. Sedangkan pada tahun 2020 mendatang besaran DID tersebut mengalami peningkatan yang cukup besar dengan jumlah Rp 34 miliar.

Katanya, meraih WTP itu dampaknya sangat besar, karena apa yang sudah direncanakan, dilaksanakan dan dilaporkan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi setelah mencapai WTP dan kecepatan menyampaikan laporan keuangan maka dana DID yang diterima bisa mengalami peningkatan.

“Dampak penghargaan WTP ini, pertama kita menerima dana DID dari pusat, sebagai bentuk reward. Tahun depan jumlahnya meningkat signifikan yakni Rp 34 miliar. Kemudian, dalam mewujudkan good governance itu sudah berjalan karena salah satu indikatornya itu bahwa administrasi keuangan itu sudah sesuai aturan yang berlaku dengan meraih WTP,” katanya.

Katanya, untuk penggunaan dana DID tersebut, pemerintah pusat memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah mau digunakan kemana. Pemkab sarolangun sendiri memanfaatkan dana did tersebut untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan untuk menunjang visi dan misi Bupati Sarolangun yang fokus terhadap pembanguan infrastruktur.

“Kita diberikan keleluasan untik digunakan, kita biasanya digunakan untuk infrastruktur jalan yang merupakan untuk menunjang visi dan misi Bupati Sarolangun, yang ditempatkan pada Dinas PUPR,” katanya.

Ketika ditanya, apakah tahun 2019 ini, Pemkab Sarolangun akan kembali meraih WTP)? Ia menjawab, bahwa pihaknya tetap optimis bisa mempertahankan penghargaan bergengsi tersebut, meskipun saat ini sudah banyak aturan yang baru mengenai penganggaran, pelaksanaan dan proses pelaporan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Tahun ini akan lebih berat, banyak aturan baru, pp dan permen baru yang menjadi acuan dalam penganggaran, pelaksanaan sampai proses pelaporan pertanggungjawaban APBD ini, sehingga otomatis kita mesti belajar kembali, menyamakan sesuai dengan aturan, jadi usahanya memerlukan energi yang eksrtra untuk mempertahankan WTP, tidak semudah tahun lalu. Karena tahun ini, cukup kerja keras karena banyak hal yang harus kita laksanakan,” katanya.

“Pertama dari sisi aset, jadi laporan keuangan kan ada neraca, dan di dalam neraca itu ada asetnya. Aset sendiri sudah beralih 108, pengkodean dan klasifikasinya tidak sama dengan tahun sebelumnya, jadi kita melakukan pembaharuan itu dan sedang berlangsung di aset,” kata dia menambahkan.

Kemudian untuk jajaran organisasi perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun juga tentu diharapkan dukungan dalam mempertahankan WTP ini, sebab pihaknya tentu tidak bisa berbuat apa-apa tanpa ada dukungan dan kekompakan seluruh jajaran OPD.

Katanya, laporan keuangan ini pihaknya akan menyampaikan laporan keuangan paling lambat pada tanggal 31 Maret 2020 mendatang sesuai dengan deadline yang ditetapkan oleh BPK RI.

Selain itu, katanya dalam waktu dekat akan segera melayangkan surat edaran ke seluruh OPD di lingkungan Pemkab Sarolangun untuk menyampaikan laporan keuangan dari masing-masing unit kerja tersebut.

“Kita juga akan segera melayangkan surat edaran ke seluruh opd, saat ini baru sudah diteken oleh pak Wabup, kita minta paling lambat 31 januari 2020 sudah disampaikan ke BPKAD mengenenai laporan pertanggungjawaban keuangan,” katanya.

“Di opd sendiri, karena pergantian kepala OPD dan pejabat yang baru, itu juga memerlukan penyesuaian tapi kita harapkan dukungan. Dari Aklap sendiri, menghadapi pekerjaan yang cukup besar, karena ini memang ini ibaratnya muara dari segala macam kegiatan selama satu tahun ini Muara ya di laporan keuangan,” kata dia menambahkan.

Ia juga menyebutkan bahwa kedepan pihaknya akan menghadapi tugas yang berat, namun ia yakin jajaran di bidang Aklap khususnya dan umumnya pada BPKAD Sarolangun memiliki kinerja yang bagus dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.

“Jadi siap, mudah-mudahan diberikan kesehatan, asupan gizi segala macamnya, karena di bulan februari ini kita akan mulai melakukan pekerjaan ekstra pembuatan laporan, dan tentu kita akan buat menjelang deadline pelaporan. Mudah-mudahan kita bisa menjaga kekompakan ini, tapi ini tentu membutuhkan dukungan opd serta kekompakan, mudah-mudahan sampai terwujud kita menerima penghargaan WTP,” katanya. (Arw)