Informasi Dalam Genggaman

Karet Anjlok, Warga Sungai Bemban Batang Asai Tak Beli Beras

Warga Desa Sungai Bemban Batang Asai saat menanam padi sawah (Foto: Husnil/Penajambi.co).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Sejak anjloknya harga getah karet 8 tahun terakhir, Warga Desa Sungai Bembang Kabupaten Sarolangun memaksimalkan lahan pertanian padi sawah sebagai penopang ekonomi sehingga warga tidak lagi membeli beras.

Yusar Adnan Warga Setempat salah seorang petani, kepada awak media penajambi.co mengatakan, saat ini luasan lahan sawah yang dikelola oleh warga kurang lebih 60 hektar.

“Kalau berdasarkan hitungan pihak pertanian kurang lebih 60 hektar, inilah yang menopang kami disini sehingga tak pernah beli beras,” kata pria yang juga merupakan salah satu tokoh pemuda di kecamatan Batang Asai itu, Sabtu (21/3/2030).

Kata Yusar, saat ini warga tidak lagi bergantung pada harga karet untuk mencukupi kebutuhan ekonomi.

“Kalau tidak ada sawah warga sini terasa sekali mengeluh, tapi sekarang tidak, karena masyarakat sadar bahwa padi adalah penopang utama ekonomi mereka, jadi tidak semata-mata mengandalkan karet,” tuturnya lagi.

Namun dia tidak menapik, jika tidak semua warga disini yang memiliki sawah, tapi mayoritas punya lahan untuk bercocok tanam.

“Yang motong masih ada juga, yang tidak punya lahan sawah ada juga tidak semua yang punya. Tapi mayoritas punya lahan,” ujarnya.

Selain bersawah, warga setempat juga berkebun muda seperti Kopi, Pinang dan komoditi lainnya yang bisa dijual menopang ekonomi.

“Ada juga pinang, kopi dan pertanian lainnya, seperti sayur mayur. Yaa minimal bisa membantu dapur warga sini,” pungkasnya. (Husnil)