Informasi Dalam Genggaman

KPHP Limau Unit VII-Hulu Apresiasi Skema Pohon Asuh di Hutan Adat Limun

Kepala KPHP bersama Kapolres Sarolangun dan pihak Pemda saat meninjau hutan adat, (PJ/Hid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Limau Unit VII-Hulu Sarolangun Dinas Kehutanan Provinsi Jambi mengapresiasi pelaksanaan program kegiatan penanaman pohon dengan pola asuh di hutan adat, Desa Temenggung, Kecamatan Limun.

Pasalnya, Pohon asuh dapat memberikan kesempatan bagi seluruh lapisan masyatakat dalam melindungi, melestarikan dan memantau hutan sehingga dapat tumbuh berkembang dengan baik sehingga kelestarian hutan dapat terjaga untuk menjamin sumber mata air dan penyangga kehidupan.

Kamis (28/01/2021) kemarin, KPHP Limau Unit VII-Hulu Sarolangun melakukan penanaman perdana sekaligus lelang 8 pohon asuh bersama Stakeholder terkait, mulai dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Polres Sarolangun, Dandim 0420/Sarko, Pemerintah Desa Temenggung dan Lembaga Pengelola Hutan Adat Pematang Kulim dan Inom Sakti Desa Temenggung.

Skema pohon asuh inipun mendapatkan apresiasi dari semua pihak, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Menariknya, dari hasil lelang 8 pohon asuh itu dapat mengumpulkan uang sebesar Rp 5 juta, yang terkumpul dari
para pecinta dan pemerhati yang peduli akan keberadaan hutan.

Dana tersebut tentunya akan digunakan pengelola hutan adat setempat untuk memelihara dan menjaga pohon tersebut, serta pemanfaatan lain yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyatakat dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat.

Dalam kesempatan itu, mewakili Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun, Drs Sakwan mendukung kegiatan pelaksanaan penanaman pohon dalam program pohon asuh tersebut, sebagai langkah dalam upaya pelestarian hutan adat Desa Temenggung seluas 115 hektar.

“Maka kita harapkan agar masyarakat dapat memegang teguh nilai-nilai adat dalam menjaga kelestarian hutan adat. Bapak Bupati juga menghimbau para pihak agar dapat membantu lembaga pengelola hutan adat dalam mengimplementasikan rencana kerjanya kedepan, salah satunya dalam lelang pohon asuh ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi yang diwakili oleh Kepala KPHP Limau Unit VII- Hulu Sarolangun Misriadi, SP.MSc, juga mengaku mendukung program perhuyanan sosial ini dalam berbagai padat karya, seperti bantuan rumah produksi pengolahan HHBK berupa kerajinan anyam-anyaman bambu dan rotan melalui Forest Investment Program II yang saat ini sedang berjalan.

Katanya, pihaknya akan terus berupaya membantu masyarakat adat dengan berbagai program-program pemberdayaan masyarakat agar keberadaan hutan adat ini dapat memberikan manfaat baik secara ekonomi, ekologi dan sosial budaya.

“Kami yakin dengan komitmen masyarakat yang didukung oleh para pihak tentu akan memudahkan untuk mewujudkan hutan lestari masyarakat sejahtera,” katanya.

Misriadi juga menambahkan bahwa dalam pengelolaan hutan desa Temenggung inipun menerapkan aturan-aturan dan norma adat yang masih dipegang teguh secara turun temurun, sehingga diharapkan tetap terjaga dan menjadi warisan bagi anak cucu atau generasi mendatang.

Karena sumberdaya hutan tidak hanya milik generasi saat ini saja tetapi selaku khalifah dimuka bumi ini, maka semua semua bertanggung jawab untuk melestarikan hutan bagi kehidupan mendatang.

“Maka untuk mendonasikan atau menjadi bapak asuh pohon-pohon yang tumbuh berkembang dihutan. Dan ini merupakan warisan para pendahulu yang jauh-jauh hari sudah memikirkan pentingnya kelestarian hutan adat untuk menjamin sumber mata air dan penyangga kehidupan. Maka, jadilah generasi yang bijak agar tidak dirutuki oleh anak cucu kelak,” katanya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama Kapokres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiyono, SIK, MTCP, CFE juga menyampaikan pesan kepada masyarakat setempat bahwa Polri hadir sebagai sahabat bagi masyarakat dalam melestarikan hutan adat ini.

Kedepan, Polres Sarolangun beserta jajaran siap membantu masyarakat Temenggung dalam upaya perlindungan dan pengamanan hutan adat yang tentunya bekerjasama dengan pihak kehutanan dan juga TNI.

Tak ketinggalan Dandim 0420 Sarko melalui Pabung Mayor CHB Mentomeri juga mengatakan bahwa keberadaan hutan ini bagi pertahanan negara manakala ada ancaman perang, maka hutan harus dijaga dan dilestarikan.

“TNI selalu siap sedia manakala dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjaga hutan,” katanya. (Wahid)