Informasi Dalam Genggaman

SD dan SMP Mulai Proses Belajar Tatap Muka

Helmi SH Kadikbud saat diwawancarai awak media, (PJ/Hid).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Pada awal bulan januari ini, Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mulai menerapkan proses belajar mengajar di sekolah SD dan SMP di wilayah Kabupaten Sarolangun secara tatap muka.

Senin (04/01/2021), menjadi hari pertama anak-anak SD dan SMP serta Sederajat kembali masuk sekolah setelah sebelumnya, proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh atau daring, karena di masa pandemi virus corona (covid-19).

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sarolangun itu disambut baik oleh koordinator wilayah pendidikan, seluruh pihak sekolah, para orang tua dan Komite sekolah serta para siswa yang semangat untuk datang ke sekolah.

Kadis Dikbud, Helmi, SH, MH bersama rombongan dari instansi terkait, turun langsung ke sekolah, salah satunya SD Negeri 044/VII Sarolangun, dalam memantau pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka (PTM) tersebut.

Sebab, kata Helmi, pelaksanaan pembelajaran tetap harus mematuhi protokol kesehatan covid-19, mulai dari menggunakan masker, cuci tangan, pengecekan suhu tubuh hingga jaga jarak.

“Kebijakan ini seuai dengan Skb 4 Mentri tentang pembelajaran tatap muka. Kita sudah rapat bersama korwil, Kepala sekolah tentang pelaksanaan ini,” katanya, kepada para awak media.

Helmi juga menjelaskan bahwa dalam memantau pelaksanaan PTM ini pihaknya menurunkan sebanyak 5 tim di lima kecamatan, yakni Kecamatan Sarolangun, Kecamatan Bathin VIII, Kecamatan Pelawan, Kecamatan Singkut dan Kecamatan Pauh.

Dari Monitoring itu, terlihat sekolah telah menyiapkan sarana protokol kesehatan yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dan sesuai standar operasional prosedur yang telah diinstruksikan ke sekolah.

“Sampai saat ini dari kesiapan alat dan tenaga pengajar belum ada kendala, dan mulai dari wali murid, guru, siswa sangat antusias menyambut pembelajaran tatap muka ini,” katanya.

Selain itu, kata Helmi, proses tatap muka di masa pandemi virus corona ini tetap dihimbau untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan, sehingga para orang tua tidak ada paksaan untuk mengizinkan anaknya untuk masuk sekolah.

“Tidak ada paksaan, kalau orang tua keberatan silahkan mengajukan kesekolah untuk belajar secara daring atau jarak jauh, sebab pemerintah telah menyiapkan opsi itu. Dan hari ini memang kita ada laporan orang tua tidak mengizinkan karena belum siap dan itu hak dari pada orang tua,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sarolangun Hillalatil Badri mengatakan bahwa dalam pelaksanaan belajar tatap muka di sarolangun, untuk Sekolah SD dan SMP telah diizinkan sesuai dengan Skb 4 Mentri.

Sebab, pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk membuat kebijakan dengan melihat kondisi wilayah masing-masing.

Namun pembelajaran itu tentunya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga diharapkan dapat memutus mata rantai penilaian virus corona.

“Per januari kita melakukan kembali belajar seperti biasa tapi tetap mengacu prokes, seperti jumlah siswa dalam kelas di kurangi, misalnya hanya 20 orang siswa. Kemudian menyiapkan segala bentuk prokes itu sendiri, sebab kalau kita terus terusan seperti ini banyak anak-anak kita yang harinya habis bermain game saja, jadi kurikulum tidak tercapai. Kita lihat dulu dan lakukan evaluasi lagi nanti,” katanya. (Wahid)