Informasi Dalam Genggaman

Sektor Pertanian Tidak Boleh Stop Gegara Covid, TPHP Akan Bantu Bibit

Sakwan kadis TPHP saat diwawancarai, (Arsip penajambi).

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Dampak pandemi virus corona (covid-19) saat ini masih menjadi salah satu perhatian Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

Salah satunya di bidang ketahanan pangan, pada sektor pertanian dan perkebunan.

Tahun 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah menggarkan Rp 5 Miliar untuk penanganan wabah covid-19. Anggaran tersebut dititipkan pada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Salah satunya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun, yang mendapatkan alokasi Rp 400 Juta untuk penanganan Covid-19.

Kadis TPHP Drs Sakwan, mengatakan bahwa meskipun di masa pandemi ini, produksi pertanian baik padi, jagung, kedelai maupun sayur-mayur harus tetap berlanjut dan tidak boleh berhenti.

“Pertanian itu tidak boleh stop karena semua orang harus makan maka program pertanian kita harus tetap
berjalan tidak boleh stagnan, kita telah diperintahkan oleh pak menteri apa yang terjadi saat ini Program pertanian kita tetap harus jalan,” katanya, Minggu (14/02/2021) kemarin.

Ia juga menjelaskan untuk peningkatan ketahanan pangan, Dinas TPHP akan membantu para petani khususnya yang terdampak covid-19 melalui alokasi dana covid-19 ini untuk pemberian bantuan bibit.

Bantuan tersebut diberikan melalui kelompok tani yang ada di setiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.

“Anggaran yang ada sebesar 400 juta tersebut akan digunakan untuk pembelian Bibit padi, buah-buahan, dan sayur mayur itu program yang telah kita buat. Untuk realisasi nanti semua bibit padi dan buahan serta sayuran ini akan kita serah ke masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani,” katanya.

Untuk kriteria penerima bantuan ini, lanjut Sakwan, akan disesuaikan dengan ketentuan yang ada. Sesuai dengan kelompok tani masing-masing, misalnya kelompok petani sawah akan mendapatkan bibit padi, dan sebaliknya.

Selain itu, pihaknya juga akan membantu petani bukan hanya dari anggaran Covid-19, tetapi juga melalui anggaran lainnya baik dari program pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian pertanian.

“Sebagai tambahan batuan peningkatan kehidupan para petani untuk peningkatan hasil produksi. Hal ini telah kita koordinasikan pada tim dan para PPL sampai ke petani agar menjalankan konsep ini untuk di kembangkan di sarolangun,” katanya. (Wahid)