Informasi Dalam Genggaman

DLH Sarolangun Sebut Banyak Perusahaan Tak Rutin Uji Sampel Limbah

Deshendri Kadis LH Sarolangun saat diwawancarai.

 

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarolangun menyebutkan, terdapat puluhan perusahaan yang beroperasi diwilayah tersebut terkesan malas melakukan uji sampel limbah produksi.

Seperti yang dikatakan Kepala UPTD Labor Dinas Lingkungan Hidup Wildan Ahmad Rauf, Selasa (28/01/2020). Menurut dia ada kurang lebih 32 perusahaan yang bergerak di tambang, perkebunan, hingga pabrik karet.

“Jumlahnya ada 32, yang rutin uji sampel ke labor kita ada sekitar sembilan, selebihnya kadang ada kadang tidak,” ujarnya.

Hanya saja dia tidak menyebutkan secara rinci, perusahaan apa saja dan bergerak di sektor apa yang rutin dan tidak rutin melakukan pengujian.

Namun dia menegaskan bahwa sebuah keharusan bagi setiap perusahaan melakukan uji sampel limbah, agar pihaknya mengetahui limbah yang dikeluarlan berbahaya atau tidak.

“Setiap mereka mengajukan uji labor, itu secara tidak langsung mereka sudah taat akan administrasi dan aturan. Kita ril jika memang uji PH nya ada masalah maka kami akan Thritmen atau perlakuan ulang sampai sesuai dengan baku mutu,” terangnya.

Sementara itu Kadis LH Deshendri SH saat ditemui diruang kerjanya juga membenarkan, masih banyaknya perusahaan yang terkesan kurang mau melakukan uji sampel padahal itu sebuah keharusan.

“Jadi, setiap perusahaan wajib melakukan uji sampel, mulai dari setiap bulan tri wulan sampai tahunan, memang harus kita akui masih banyak juga perusahaan yang tidak rutin melakukan itu,” kata Deshendri.

Lanjut Deshendri, tidak menutup kemungkinan ada juga perusahaan yang melakukan uji sampel di provinsi dan tempat lain yang terpenting labor yang sudah terakreditasi namun hasil dan laporan tetap harus disampaikan.

“Meskipun boleh milih bisa di Jambi atau tempat lain, namun laporan hasilnya tetap harus disampaikan ke kami LH Sarolangun. Perlu saya sampaikan juga bahwa labor kita sudah terakreditasi jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukan pengujian,” ujarnya tegas.

Disisi lain kata dia, jika perusahaan melalukan uji labor ke DLH Sarolangun bisa menambah PAD bagi daerah.

“Kalau mereka melakukan pengujian disini dampak baiknya ke PAD kita. Kalau untuk sekelas limbah cair, batu bara dan limbah ringan bisa ditempat kita, kecuali seperti merkuri, udara berbahaya dan yang kelas berat itu kita bolehkan mereka di luar, kalau masih ringan kan bisa tempat kita,” terangnya.

Untuk itu dia menghimbau agar perusahaan koperatif dalam melakukan hal ini, sebab ini amanah dan aturan yang harus ditegakkan.

“Kami himbau agar perusahaan yang beroperasi di Sarolangun koperatif, sebab jangan kalau sudah timbul masalah baru sibuk, jadi lebih baik menjaga dari pada mengobati,” pungkasnya. (Nil)