Informasi Dalam Genggaman

Seteru Antara Kepsek SD 02 dan Guru Picu Mogok Mengajar, Helmi Kadikbud Ambil Sikap Tegas

Helmi Kadikbud Sarolangun didampingi Kapolsek dan Jajaran saat menyelesaikan seteru antara Guru Dan Kepsek SD N O2, (Foto: Wahid/Penajambi.co).

 

PENAJAMBI.CO, Sarolangun – Aksi Mogok Mengajar yang dilakukan para guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Sarolangun, Senin (17/02/2020) langsung ditanggapi dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun.

Pasalnya, akibat aksi mogok mengajar para Guru tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar di sekolah tidak terlihat seperti biasanya, para wali murid dan siswa memilih pulang ke rumah masing-masing.

Atas kejadian tersebut, Kepala Disdikbud Helmi, SH beserta jajarannya terdiri dari Sekretaris Disdikbud Murtoyo, M.Pd, Kabid Dikdas Harun, S.Pd, Kabid PAUDI Zulhitmi, M.Pd.I, Kapolsek Sarolangun AKP S Berutu beserta anggota turun ke sekolah dan melakukan apel bersama para guru hingga rapat di ruangan kepala sekolah.

Sementara dalam rapat tersebut Kepala Sekolah SDN 02 Sarolangun Junaida, tidak hadir karena sedang kegiatan di Desa Bernai.

Kepala Disdikbud Helmi, mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan terjadi aksi mogok mengajar yang dilakukan oleh para guru sd 02 tersebut, karena sudah melalaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan proses belajar mengajar di sekolah.

Untuk sementara ini, keluhan dan aspirasi para majelis guru tersebut saat ini sudah ditampung oleh pihaknya, dan kemudian akan dilakukan kajian, verifikasi dan evaluasi.

“Jadi aspirasi para guru ini kita tampung dan kaji, serta evaluasi dan verifikasi untuk mengambil keputusan,” katanya saat diwawancarai usai rapat bersama para guru.

Ia menjelaskan bahwa akar persoalan ini dikarenakan managemen kepemimpinan kepala sekolah yang paling dikeluhkan oleh para guru, seperti karakter pribadi, transparansi, kebijakan serta hal lain yang dinilai tidak responsif terhadap keluhan para guru. Misalnya, indikator yang dilaporkan seorang kepsek jarang hadir.

Maka, ia akan segera memanggil Kepala sekolah SD 02 Sarolangun itu, terkait persoalan ini. Jika memang ada indikasi managemen kepemimpinan yang tidak sesuai aturan, maka pihaknya akan mengambil keputusan supaya persoalan ini segera diselesaikan.

“Menilai kedua belah pihak, tentu berproses akan kita panggil dan ada tim yang akan mengevaluasi tuntutan dari para majelis guru, kalau nanti ada indikasi tidak sesuai managemen kepemimpinan dengan apa yang diharapkan tentu kita akan mengambil keputusan, dalam waktu dekat tapi dalam berproses,” katanya.

Ia juga menegaskan proses belajar mengajar DI SD Negeri 02 ini harus kembali normal sebagaimana biasanya, jika para guru masih melakukan aksi mogok seperti yang sudah dilakukan, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas, karena persoalan managemen kepala sekolah dengan tanggung jawab seorang guru tidak bisa dikaitkan.

“Kalau ada guru di SDN 02 ini sebanyak 30 orang guru termasuk TU, besok pagi kalau terjadi yang demikian ini itu beresiko dengan yang bersangkutan. Besok pagi semua harus normal, jangan terulang lagi seperti ini, Kita sudah melakukan pembinaan kemana-mana, termasuk ke SDN 02 ini, cuma ini sepertinya managemen kepemimpinan yang disangkutkan ke masalah karakter pribadi, ini yang saya lihat,” katanya.

Ia juga meminta agar para wali murid menanggapi kejadian ini dengan hal-hal yang positif, karena setiap permasalahan tentu ada jalan keluarnya yang bisa dilakukan.

Maka, para wali murid untuk tidak berasumsi yang tidak-tidak dan diharapkan agar kembali memberikan kepercayaan kepada sekolah SD 02 Sarolangun.

“Saya berharap kepada wali murid di sd 02 untuk tetap berpandangan positif, karena apapun permasalahan itu tentu ada penyelesaian, dan serahkan persoalan ini kepada kami, kami akan menyikapi ya dan beri kepercayaan terhadap sd 02 ini, agar anaknya besok pagi untuk dapat sekolah seperti biasanya,” katanya. (Wahid)